kievskiy.org

Utang Indonesia Banyak Bukan karena Pandemi Covid-19, Ketahuan Duitnya Lari ke Mana

Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani. /Antara Foto/Nova Wahyudi

PIKIRAN RAKYAT - Ekonom senior Faisal Basri membongkar soal utang Indonesia yang sering disebut-sebut melonjak akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, pandemi Covid-19 bukan penyebab yang membuat utang Indonesia melonjak.

"Tolong pemerintah berhenti mewartakan kepada rakyat bahwa utang kita banyak karena Covid-19. Sebelum Covid pun sudah sangat banyak. Tolong, lah, fair," kata Faisal Basri.

Selain itu, Faisal Basri juga menuturkan bahwa duit hasil mengutang lebih banyak dipakai untuk membayar bunga utang.

Baca Juga: Dongkrak Ekonomi, Pemerintah Resmikan Candi Prambanan dan Borobudur Jadi Tempat Ibadah Sedunia

Hal ini sekaligus mematahkan klaim bahwa duit utang digunakan untuk belanja modal pemerintah.

"Siapa bilang belanja modal pemerintah yang menyebabkan utang semakin besar, sangat tidak betul," kata Faisal Basri.

"Ke mana belanja negara (dari utang) yang paling banyak? Bayar bunga! Di era Pak Jokowi, pertumbuhan pembayaran bunga pinjaman itu naik 180 persen. Tertinggi," ucap Faisal Basri dalam acara talk show yang tayang di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara pada 9 Februari 2022.

Belanja modal untuk pembiayaan infrastruktur, sementara itu, bersumber dari utang BUMN.

"Jadi kalau utang BUMN ditambah utang pemerintah, tahun depan jumlahnya sudah mendekati Rp10.000 triliun," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat