kievskiy.org

Di Tengah Pandemi COVID-19, Omzet Pedagang Pakaian Muslim Tetap Meningkat hingga 50 Persen

ILUSTRASI penjualan kerudung jelang Lebaran.*/ANTARAFOTO
ILUSTRASI penjualan kerudung jelang Lebaran.*/ANTARAFOTO

PIKIRAN RAKYAT - Ditengah mewabahnya virus corona, para pedagang pakaian muslim mengaku penjualan tetap naik sekitar 50 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Deni, salah seorang penjual pakaian muslim di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya mengaku, tiap tahunnya tren penjualan busana muslim memang pasti naik saat bulan suci Ramadhan.

Selain itu, Deni menuturkan, kini kebanyakan pembeli biasanya masyarakat yang belanja pakaian untuk dijual lagi. Hal itu terlihat dari jumlah belanjaan yang cenderung banyak.

Baca Juga: Mantan Sekretaris Putri Diana Minta Pangeran Harry Kembali ke 'Jalan yang Benar'

"Mereka juga meminta harga yang diberikan bukan harga satuan melainkan harga serian dengan dalih untuk dijual lagi," katanya.

Namun demikian, lanjut Deni, jika dibanding waktu yang sama tahun-tahun sebelumnya, besaran omzet penjualan baju muslim saat memasuki Ramadan jauh lebih rendah.

Menurunya, kondisi tersebut dimungkinkan karena datangnya Bulan Ramadan tahun ini berbarengan dengan adanya virus corona dimana ekonomi masyarakat cenderung melemah.

Baca Juga: 150 Mahasiswa Undip Bertahan di Rusunawa, Ganjar Pranowo Beri Bantuan

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul "Memasuki Bulan Ramadhan, Omzet Penjualan Baju Muslim Meningkat hingga 50 Persen"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat