kievskiy.org

Efek Pandemi Covid-19, Belanja Modal AP II Turun dari Rp 7,8 Menjadi Rp 1,4 Triliun

FOTO udara landasan Bandara Kertajati di Majalengka. PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu yang mencapai 3.000 X 60 meter di Bandara Kertajati akan rampung pada Oktober mendatang.*/ANTARA
FOTO udara landasan Bandara Kertajati di Majalengka. PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu yang mencapai 3.000 X 60 meter di Bandara Kertajati akan rampung pada Oktober mendatang.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Seiring terjadinya wabah COVID-19, PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,4 triliun berasal dari kas internal. Jumlah capex itu turun drastis dibandingkan dengan penetapan pada awal tahun, ketika arah dan strategi perseroan adalah pertumbuhan, yaitu sekitar Rp 7,8 triliun.

"Alokasi anggaran tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi global COVID-19," kata President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa 5 Mei 2020.

Dia mengatakan,  capex tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang  bersifat multiyears, lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Baca Juga: Pernyataan Mahfud MD di Akun Instagramnya Menuai Kritik dan Sorotan

“Sejumlah proyek pengembangan multiyears tetap berjalan pada tahun ini, misalnya pembangunan area komersial, perkantoran dan hotel yakni integrated building di Bandara Soekarno-Hatta. Perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta juga dilanjutkan dan ditargetkan tuntas 2021, sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022.”

Di samping capex Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal, pada tahun ini PT Angkasa Pura II juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis bersama strategic partner. 

“Di situasi dan kondisi ini, kami juga mengejar pengembangan bandara bersama dengan mitra strategis,  sehingga dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Baca Juga: Pemakaman Didi Kempot Berlangsung Sore Ini, Warga dan Fans Antarkan dengan Penuh Haru

Salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Saat ini, PT Angkasa Pura II masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis. 

“Melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini maka PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan berbagi beban dan risiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat