PIKIRAN RAKYAT - Bitcoin jatuh merosot di bawah 20.000 dolar Amerika Serikat (AS), anjlok lebih dari 13 persen, pada Sabtu, 18 Juni 2022.
Pengawasan ketat dilakukan demi memantau penurunan yang diketahui sampai di level terendah dalam 18 bulan terakhir.
Hal ini lantaran timbulnya kekhawatiran investor, terkait masalah yang berkembang di industri dan penarikan umum dari aset berisiko.
Sektor mata uang digital telah babak belur pekan ini, terutama setelah perusahaan pemberi pinjaman cryptocurrency Celsius membekukan penarikan dan transfer antar akun.
Baca Juga: Media Asing Soroti Pilpres 2024 di Indonesia, Dinasti Politik Jokowi Jadi Sorotan
Perusahaan crypto lain, seperti Coinbase Global Inc (COIN.O), Gemini, dan BlockFi ikut panik dan memutuskan untuk memberhentikan para karyawan mereka.
Selain itu, kabarnya hedge fund cryptocurrency turut mengalami masalah di pekan yang sama.
Seluruhnya bertepatan dengan penurunan ekuitas, sejak persentase mingguan saham AS turun dengan nilai terbesar dalam dua tahun ini.
Seolah tak cukup, itu semua terjadi di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga dan kemungkinan resesi yang semakin besar.
Baca Juga: Prabowo ke Gibran Rakabuming: Terima Kasih Atas Kunjungannya ke Hambalang