kievskiy.org

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol akan Meningkatkan Inflasi di Indonesia

Ilustrasi ojek online (ojol).
Ilustrasi ojek online (ojol). /Antara/M Risyal Hidayat Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Sorotan ekonom di Indonesia saat ini mengarah pada tarif ojek online (ojol) yang alami kenaikan, sebagaimana ditetapkan Kementerian Perhubungan baru-baru ini.

Salah satu ekonom yang menyoroti kenaikan tarif ojol adalah Nailul Huda, yang menghubungkan dengan laju inflasi nasional akan semakin meningkat.

Nailul Huda, ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), menyebut kenaikan tarif ojol akan memberi pengaruh besar terhadap perkembangan inflasi tahun 2022.

Disebutkan, inflasi transportasi di Indonesia sudah mencapai level 6,65 persen per Juli 2022, yang berada di posisi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau.

Baca Juga: Potret Masa Lalu Diduga AKP Rita Yuliana dengan Suami Sah Bocor, sang Polwan Cantik Ternyata Berstatus Janda?

"Biaya transportasi yang kemungkinan meningkat bisa menyebabkan inflasi secara umum. Inflasi transportasi per Juli 2022 sudah cukup tinggi, di mana secara year on year sudah di level 6,65 persen, tertinggi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau," ujar Nailul dalam keterangan terbarunya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Dengan kenaikan tarif ojol, Nailul menduga masyarakat akan beralih ke moda transportasi umum lainnya, tetapi bisa kembali memakai kendaraan pribadi.

Padahal selama ini, Pemerintah berupaya menjaga inflasi di angka yang rendah, seperti memberi subsidi BBM hingga pangan.

Namun, kenaikan tarif ojol akan memberi dampak ke berbagai hal, termasuk mendorong inflasi makin meningkat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat