kievskiy.org

IMF Memperingatkan Risiko Resesi yang Lebih Tinggi dan Pandangan Global yang Lebih Gelap

Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /Pixabay/viarami

PIKIRAN RAKYAT- Dua orang ahli ekonom memberikan gambaran yang sangat berbeda pada kamis, 5 Oktober 2022 lalu tentang seperti apa perekonomian global di tahun-tahun mendatang.

Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva, menyatakan kepada audiensi di Universitas Georgetown bahwa IMF sekali lagi menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023.

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih rendah sebesar 4 triliun dolar AS, atau Rp61.122 triliun hingga 2026.

“Segalanya lebih mungkin menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik,” katanya.

Baca Juga: IMF Setuju Bantu Sri Lanka, Pinjamkan Uang Rp43.136 Triliun untuk Bangun Negara

Kristalina juga menambahkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 lampau telah secara dramatis mengubah pandangan IMF terhadap ekonomi.

"Risiko resesi meningkat," katanya, menyebut lingkungan ekonomi saat ini sebagai 'periode kerapuhan bersejarah'.

Sementara itu, Janet Yellen, selaku Menteri Keuangan AS di sisi lain berfokus pada bagaimana negara dan sekutunya dapat berkontribusi untuk melakukan investasi jangka panjang bagi ekonomi global.

Dirinya menyerukan solusi kebijakan yang ambisius dengan tidak menggunakan kata 'resesi' sekali pun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat