kievskiy.org

Ekonomi Indonesia Merosot Tajam, Menkeu Sri Mulyani: Kontraksi hingga Minus 5 Persen Lebih, Terberat

SRI Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia.*
SRI Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia.* /Dok. Instagram @smindrawati /Dok. Instagram @smindrawati

PIKIRAN RAKYAT - Dampak ekonomi yang dialami Indonesia akibat Covid-19 ternyata tidak main-main. Tak heran jika Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) pada rapat terbatas 18 Juni lalu geram dan berkali-kali menyatakan bahwa kondisi saat ini adalah kondisi yang tidak biasa alias luar biasa.

Diprediksikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 akan merosot tajam yakni alami kontraksi hingga minus 5,1 persen.

Baca Juga: Nassar Sungkar Akui Jual Harta Berharga Akibat Pandemi Covid-19

"Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi yang berkisar -3,5 persen hingga -5,1 persen, dengan titik tengah -3,8 persen," ujarnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengenai Laporan Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN 2020, Kamis 9 Juli 2020.

Menkeu Sri Mulyani sebut hal ini terjadi karena adanya tekanan dahsyat dari pandemi Covid-19 yang terberat di bulan April dan Mei.

Baca Juga: Juventus vs Atalanta: Punya Kesempatan Scudetto, Gasperini Bidik Liga Champions

"Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekononian kita di tahun 2020 ini adalah pertumbuhan yang merosot," kata Sri Mulyani.

Menurut Menkeu Sri Mulyani pelemahan perekonomian karena Covid-19 sudah terlihat sejak kuartal I-2020, di mana hanya mampu tumbuh 2,97 persen. Padahal, tekanan pandemi terlihat di RI baru pada Maret 2020.

Baca Juga: Juventus vs Atalanta: Punya Kesempatan Scudetto, Gasperini Bidik Liga Champions

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat