kievskiy.org

Kisah Pengusaha Kerupuk dari Surabaya, Puluhan Tahun Kerja Sama Orang Kini Berdikari hingga Berkembang

Tarjo (43) saat berjualan kerupuk usahanya.
Tarjo (43) saat berjualan kerupuk usahanya. /Pikiran Rakyat/Muhamad Dafa

PIKIRAN RAKYAT - Tarjo (43), pria asal Wonogiri, Jawa Tengah, senyumnya kini merekah usai sukses menjalankan bisnis kerupuk yang dibangun sejak tahun 2014 lalu.

Sebelum memiliki usaha sendiri, dia mengatakan, sudah berjualan kerupuk sejak tahun 1993, setelah lulus dari sekolah dasar. Ia terpaksa tak melanjutkan sekolah karena terbentur masalah ekonomi. Kala itu, dia memutuskan untuk merantau ke Surabaya, Jawa Timur, mengadu nasib dengan berjualan kerupuk.

Semula dia berjualan kerupuk keliling dari warung ke warung, bekerja di perusahaan kerupuk milik orang lain, di kawasan Lidah Kulon, Surabaya Barat. Kurang lebih selama hampir 20 tahun, ia bekerja dengan orang lain.

Tahun 2014, dia memutuskan untuk membuka bisnis kerupuk kecil-kecilan di rumahnya, mengambil kerupuk mentah dari temannya.

Baca Juga: Mau Kurajoet, UMKM Asal Depok yang Berdayakan Ibu Rumah Tangga Lewat Keahlian Merajut

Tarjo direkomendasikan untuk mengambil kerupuk di Kabupaten Kediri, karena memiliki cita rasa yang nikmat, cukup gurih dan beraroma bawang. Bahan mentah tersebut dikirim langsung oleh perusahaan kerupuk asal Kabupaten Kediri itu.

Dia tidak mengira usaha yang dirintis sukses. Kala itu dia hanya mempekerjakan seorang karyawan. Seiring berjalannya waktu, kini dia memiliki 12 karyawan.

Tarjo mengungkapkan, rata-rata karyawan yang bekerja di perusahaannya berusia sekira 30-40 tahun, juga kebanyakan sudah berkeluarga.

Kini dia bersyukur bisa membangun pabrik kerupuk itu, walaupun tidak sebesar pabrik lain di sekitar wilayahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat