kievskiy.org

5 Tahun ke Depan, Generasi Muda Kelahiran 1981-1994 Terancam Tak Bisa Beli Rumah

Ilustrasi rumah.
Ilustrasi rumah. /Pixabay/TierraMallorca

PIKIRAN RAKYAT - Generasi muda kelahiran 1981–1994 terancam tidak bisa membeli rumah dalam 5 tahun mendatang karena kenaikan gaji mereka tidak berimbang dengan harga rumah di pasaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan literasi terkait pengelolaan keuangan bagi generasi muda.

Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Prita Hapsari Ghozie, S.E., GCertFP, M.Com mengatakan, kenaikan gaji normal di luar promosi sepanjang tahun 2016 rata-rata sebesar 10 persen. Sementara lonjakan harga rumah minimal 20 persen.

Berdasarkan survei Indonesia Property Watch (IPW) yang dirilis tahun 2022, lebih dari 50 persen milenial yang memiliki rumah, ternyata berasal dari dukungan orangtua. Hanya 40,95 persen yang benar-benar menggunakan uang hasil keringatnya.

Sekitar 39,05 persen milenial tersebut dibantu dalam hal uang muka hingga cicilan, sedangkan 12,38 persen dibantu sepenuhnya oleh orangtua. Selebihnya, mereka tidak membeli properti karena mendapat warisan.

Baca Juga: Psikolog: Childfree adalah Pilihan, Bisa Berubah pada Masa Depan

Meski begitu, ketidakseimbangan antara kenaikan gaji dan kenaikan harga rumah bukan satu-satunya penyebab ketidakmampuan generasi muda membeli rumah. Menurut Prita, budaya konsumtif anak muda adalah penyebab lain yang memicu ketidakmampuan mempersiapkan kebutuhan masa depan. Generasi muda yang memiliki pola konsumtif tinggi akan kesulitan untuk mencicil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Pola konsumtif anak muda tampaknya diperparah dengan kemudahan akses pembelian barang. Inovasi teknologi informasi (fintech) di bidang keuangan yan melahirkan proses transaksi keuangan lebih praktis dan aman ternyata bisa menjadi bumerang bagi generasi muda yang minim literasi keuangan. Fitur Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang populer dengan sebutan paylater adalah salah satu yang dapat menjadi pisau bermata dua ini.

BNPL atau beli sekarang bayar nanti adalah pinjaman untuk dapat membeli barang secara kredit tanpa kartu kredit. Layanan ini memungkinkan konsumen membayar transaksi di kemudian hari, baik dengan sekali bayar maupun dengan cicilan. Metode credit limit ini tengah menjadi opsi pembayaran yang menarik bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.

Berbagai fintech sebagai platform penyedia layanan keuangan online, situs belanja daring, hingga layanan dompet digital menawarkan diversifikasi produk ke ranah pembiayaan kredit. Hingga kini, beragam jenis e-commerce menggandeng fintech untuk pengajuan pinjaman yang juga memberikan fasilitas paylater kepada penggunanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat