kievskiy.org

Apindo Sebut 60 Persen Tenaga Kerja di Jakarta Warga Jabar, Soal PSBB Pengusaha Serba Salah Bersikap

DKI Jakarta segera menerapkan PSBB total, Senin, 14 September 2020.
DKI Jakarta segera menerapkan PSBB total, Senin, 14 September 2020. /ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total yang akan diberlakukan di Jakarta pada 14 September dipastikan akan berdampak signifikan terhadap perkonomian Jawa Barat (Jabar).

Pasalnya, Jakarta memegang peran penting, baik sebagai pasar maupun penghubung ekspor impor Jabar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar), Deddy Widjaya, mengatakan, jika PSBB Jakarta berlangsung lama, perekonomian Jabar akan melambat. Pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.

 Baca Juga: Terapkan PSBB Jakarta, Anies Baswedan Keluarkan KSBB Bantu UMKM Pulihkan Perekonomian

"Akan terjadi seperti PSBB pertama. Kegiatan usaha banyak yang terhenti, perekonomian drop," katanya, di Bandung, Jumat, 11 September 2020.

Sebagian besar usaha, baik mikro, kecil, menengah, maupun besar, akan terdampak. Kondisi itu membuat potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengrumahan karyawan akan meningkat.

"Kalau PSBB berlangsung lama, bukan tidak mungkin akan banyak usaha yang tutup, baik untuk sementara maupun permanen," ujarnya.

 Baca Juga: UPDATE Keputusan Lanjutan Liga 1 2020 saat Angka Kasus COVID-19 Makin Meroket di Indonesia

Dampak bagi Jabar, menurut dia, akan semakin besar jika Jabar, termasuk Bandung, akan mengikuti langkah Jakarta dengan memberlakukan PSBB. Dengan PSBB Jakarta saja dampaknya cukup besar. 

"Dari sisi ketenagakerjaan, PSBB Jabar akan membuat banyak warga Jabar berpotensi terkena PHK atau program pengrumahan. Pasalnya, hampir 60% tenaga kerja di Jakarta merupakan warga Jabar," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat