kievskiy.org

Ekonom: Akuisisi TikTok Atas Tokopedia Cuma Untungkan Elite, Pemerintah Tak Peduli Pedagang Kecil

Seorang pedagang akan memulai live TikTok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Kementerian Perdagangan memberikan tenggat waktu hingga 4 bulan kepada TikTok Shop untuk mengalihkan transaksi pembeliannya di Tokopedia menyusul telah dibukanya kembali fitur itu setelah sempat ditutup selama 2 bulan.
Seorang pedagang akan memulai live TikTok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Kementerian Perdagangan memberikan tenggat waktu hingga 4 bulan kepada TikTok Shop untuk mengalihkan transaksi pembeliannya di Tokopedia menyusul telah dibukanya kembali fitur itu setelah sempat ditutup selama 2 bulan. /Antara/Rina Nur Anggraini

PIKIRAN RAKYAT - Ekonom Yanuar Rizky menilai, akuisisi TikTok terhadap Tokopedia hanya menguntungkan segelintir pihak. Sementara narasi yang selama ini dibangun ke publik bahwa akuisisi itu akan membuat pelaku UMKM dan produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"TikTok Shop dilarang dengan berbagai wacana dan peraturannya. Sebetulnya, kan, menolong Tokopedia. Pada akhirnya, bukan Tokopedia-nya juga (yang tertolong), ya tapi pemegang-pemegang saham pengendali atau pendiri Tokopedia karena ada kesulitan cashflow dan segala macam itu, lho. Kan, melihatnya begitu," kata Yanuar Sabtu, 20 Januari 2024.

Yanuar menyayangkan para pedagang kecil, termasuk di Tanah Abang, dijadikan pintu masuk untuk mencapai tujuan korporasi itu. Menurutnya, proses akuisisi itu justru hanya menguntungkan para investor kakap dan investor awal GoTo.

"Jadi artinya, kalau menurut saya, kebijakan ini (Permendag 31/2023) ada kepentingannya gitu. Apakah pemerintah memikirkan pedagang-pedagang kecil? Ya, enggak," katanya.

Yanuar mengatakan, saham pendiri nilainya kecil. Namun, bisa di-re-evaluasi ketika ada merger akuisisi seperti merger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo.

"Begitu itu merger (menjadi) GoTo, uang itu masuk sehingga bisa me-re-evaluasi harga per IPO-nya ke 265. Jadi orang yang tadinya punya harta satu perak, naik harga jadi 265, bukan karena dia setor duit. Pemegang saham lamanya keluar, kan, apa tidak menyakitkan buat investor ritel," tuturnya.

Selain itu, Yanuar juga mengatakan, BUMN Telkom yang ditaksir membenamkan investasinya Rp6,4 triliun ikut terdampak pada penurunan nilai saham GoTo. Yanuar menilai, investasi Telkom di GoTo sarat konflik kepentingan dan terindikasi ada kerugian negara.

Namun, dia mengaku kritiknya tak digubris oleh siapa pun. Dia menduga itu disebabkan karena ada konflik kepentingan elite di dalamnya.

"Jadi artinya ini sebetulnya cuman transaksi-transaksi ala-ala orang-orang pemain equity, pemain saham gitu. Walaupun sekarang harga GoTo itu 80, dia sudah untung 80. Ini, kan, praktik yang terus diteruskan untuk mereka ngambil duit dari yang begini-beginian dan duit Telkom itu terjebak di sini. Kalau menurut pendapat saya, ini akan jadi skandal besar. Ini tinggal bom waktu saja. Apa bedanya ini sama (kasus bank) Century?" tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat