kievskiy.org

Kenapa Banyak Anak Muda Gen Z di Inggris Menganggur

Gen Z mengangur
Gen Z mengangur /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Setelah melalui banyak wawancara kerja, membuat manajer perekrutan  terkesan dan mendapat tawaran, beberapa Gen Z terpaksa menolak pekerjaan tersebut karena biaya terkait pekerjaan tersebut.

Dilansir dari fortune.com. Sebuah survei terhadap lebih dari 2.000 orang berusia 16 hingga 25 tahun di Inggris untuk Prince's Trust annual NatWest Youth Index 2024 menunjukkan bahwa biaya hidup yang harus dipenuhi membuat kaum muda cemas akan masa depannya dan membatasi hasrat karir mereka.

Mulai dari keharusan membeli seragam (pakaian yang sesuai dengan pekerjaan) sampai membeli kartu perjalanan, membuat satu dari 10 pengangguran Gen Z harus menolak tawaran pekerjaan karena biaya-biaya tersebut.

Lebih mengkhawatirkan lagi, kepercayaan diri terhadap uang telah mencapai level terendah dalam 15 tahun terakhir sejak indeks ini mulai memantau kesejahteraan kaum muda di Inggris-lebih dari separuh orang yang disurvei merasa mereka tidak akan aman secara finansial dan memikirkannya, sudah membuat sepertiga dari mereka stress.

Hal ini terutama terjadi di kalangan wanita muda, ada sekitar 60% khawatir tidak bisa mencapai kemapanan finansial karena biaya hidup yang melonjak. Sementara itu, separuhnya khawatir mereka tidak akan menghasilkan cukup uang untuk menghidupi keluarga. Sebagai perbandingan, sekitar 45% pria muda memiliki kekhawatiran yang sama.

Jadi, mereka menggunakan TikTok untuk mencari saran keuangan. Survei yang dilakukan pada remaja berusia 16 hingga 25 tahun membuktikan TikTok menjadi sarana mereka untuk belajar “penganggaran dana yang baik” dan telah meningkat sebanyak dua kali lipat sejak tahun 2022, menurut penelitian tersebut.

Lembaga survei tersebut mengatakan bahwa temuan tersebut membuktikan bahwa kondisi ekonomi saat ini menimbulkan “konsekuensi drastis” pada “kepercayaan diri, kesejahteraan, dan mimpi-mimpi di masa depan” para pekerja muda ini, terutama mereka yang berasal dari keluarga miskin dan hal ini berdampak pada kesehatan mental mereka.

"Ini merupakan sebuah jebakan, kesehatan mental yang buruk dan kesulitan mendapatkan pekerjaan akan mengancam generasi ini dan kita harus mengambil tindakan segera," kata Jonathan Townsend, kepala eksekutif Prince's Trust di Inggris.

Seperti yang ditunjukkan oleh Townsend, anak-anak muda yang menganggur berada dalam lingkaran setan di mana menganggur berdampak buruk bagi kesehatan mental mereka, tetapi kesehatan mental mereka juga berdampak pada kemampuan mereka untuk bekerja.

Sebanyak 40% responden mengatakan bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan sepertiganya khawatir hal tersebut akan menghalangi karir mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat