/photo/2024/03/24/1037264175.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Suparti, agen BRILink di Juwiring, Kabupaten Klaten rela meninggalkan pekerjaan kantoran dan bergaji tetap demi menjadi agen BRILink. Dia memulai melirik menjadi agen BRILink sejak 2017 lalu.
Namun Suparti baru menggeluti dan serius menjadi agen BRILink pada 2018. Suparti mengenal BRILink dari jejaring kerjanya, dan mengenal salah satu mantri yang mengurusi terkait agen BRILink di wilayahnya.
Seperti kata pepatah ‘berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian’ jalan Suparti menjadi agen BRILink tak langsung mulus. Dia mengaku harus menghampiri calon nasabah dan menawarkan jasa BRILink kepada mereka.
Masyarakat masih skeptis terhadap agen BRILink, apalagi hal itu berurusan dengan uang. Banyak masyarakat takut kena tipu, dan tak mau rugi saat pertama ditawari untuk bertransaksi melalui BRILink.
Baca Juga: Mira Modal Nekat Buka BRILink di Usia Muda, Tak Gentar Meski Lokasi Usaha Tepat di Depan Bank BRI
“Awalnya dulu juga agak susah karena gak kayak sekarang. Kalau sekarang pasang banner aja orang udah tahu kalau kita bisa transfer. Kalau dulu kita benar-benar ngetok pintu, kan mereka gak percaya. Sini belum ada BRILink. Jadi ini agen BRILink yang pertama di daerah sini,” ujar Suparti kepada Pikiran-Rakyat.com.
Beruntung, bekal dari pekerjaan Suparti sebelumnya sebagai seorang marketing dan teller bank membuatnya memiliki kemampuan untuk menawarkan produk dengan baik. Ngobrol dari hati ke hati jadi cara pendekatan yang dilakukan Suparti kepada nasabahnya.
Nasabah BRILink Suparti tentu memiliki banyak pertanyaan di kepala mereka. Ada yang takut uangnya tak bisa ditransfer dengan baik, ada pula nasabah yang tak bisa percaya sepenuhnya kepada Suparti dan BRILink yang ditawarkannya.