PIKIRAN RAKYAT - Menjadi wadah dalam meneladani penerapan system ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Barat bersilaturahmi dengan Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat. Pertemuan yang digelar pada Senin, 20 Mei 2024 ini menjadi salah satu agenda dari organisasi nirlaba tersebut untuk memperkuat Kerjasama yang sempat terjadi sebelumnya.
Disambut baik oleh Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Hazmirullah beserta perwakilan dari PRFM dan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), pertemuan melahirkan diskusi terkait kondisi ekonomi khususnya syariah di lingkup Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut, Hazmir mengungkapkan literasi ekonomi menjadi salah satu topik yang cukup penting karena media menjadi wadah edukasi bagi masyarakat.
"Ekonomi syariah menjadi salah satu concern kami, saya gak tahu khususnya diperbankan, kenapa gak naik-naik literasi dan fungsinya, padahal kebutuhan kita untuk ekonomi syariah potensinya sangat tinggi, terutama di Jawa Barat," ucap Hazmir.
Menurut Hazmir, pertemuan dengan MES menjadi peluang positif untuk melebarkan literasi dasar terkait ekonomi syariah. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang tidak memahami istilah dan praktik ekonomi syariah.
Dalam kesempatan yang sama, Pemred HU Pikiran Rakyat menambahkan harapannya sebagai seseorang yang berada di lingkup media, bisa menjalankan peran media itu sendiri terutama sebagai jembatan literasi bagi masyarakat.
"Kami sebagai yang bergerak di media, karena media ini bergerak di tengah, media inilah yang bisa mengefektifkan pesan yang disampaikan oleh sender terhadap receiver," katanya menjelaskan.
Memiliki kekhawatiran yang sama terkait literasi ekonomi syariah terhadap masyarakat di Jawa Barat, mewakili Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah, Nur Efendi, S. Sos.I M. E selaku Sekretaris Umum MES menyampaikan niat kunjungannya ke Pikiran Rakyat.
Nur Efendi menceritakan awal mula Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Barat terbentuk, didirikan pada 26 Maret 2001, satu tahun setelah pusat terbentuk hal tersebut karena Jawa Barat dinilai sebagai poros pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.