PIKIRAN RAKYAT - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III, mendorong kader-kader posyandu di sekitar wilayah operasinya, Pulau Jawa Bagian Barat, untuk terus menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan.
Kegiatan pelayanan kesehatan seperti posyandu sempat terhenti akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal ini menjadi perhatian Pertamina, yang akhirnya mendorong upaya solutif agar posyandu tetap berjalan di tengah pandemi.
Baca Juga: Liga Champions Dynamo Kiev vs Juventus: Tugas Mircea Lucescu Hanya Jelaskan Sosok Cristiano Ronaldo
"Jika dalam kondisi normal ibunya yang membawa bayi atau balitanya ke posyandu, di masa pandemi ini, kami mendorong kader posyandu untuk aktif jemput bola, jadi door-to-door pelayanannya," ucap Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) dari laman resmi Pertamina.
"Kader posyandu yang keliling dari ke rumah-rumah melakukan pencatatan dan memberi penyuluhan, guna menghindari kerumunan di area posyandu,” sambungnya.
Posyandu dinilai sangat perlu tetap berjalan mengingat perannya yang amat penting di tengah masyarakat.
"Kegiatan pendataan dan penyuluhan yang dilakukan kader-kader posyandu selama ini bertujuan untuk mendeteksi dini perkembangan balita, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih cepat," ucap Eko.
"Kami prihatin jika kegiatan posyandu terhenti, maka ada potensi terjadinya kasus gizi buruk yang tidak terdata dan berpotensi meningkatkan angka kematian bayi."