kievskiy.org

Soroti Perekonomian Selama Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf, Ekonom: Bayi Baru Lahir Saja Sudah Berutang

ILUSTRASI utang luar negeri Indonesia. (Antara)
ILUSTRASI utang luar negeri Indonesia. (Antara)

PIKIRAN RAKYAT - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan turut menyoroti kondisi utang pemerintah selama satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo - Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

Ia menilai, utang pemerintah Indonesia semakin tinggi.

Pada akhir Agustus 2020, utang Indonesia mencapai angka Rp5.594 triliun.

Baca Juga: Budi Budiman: Idealnya Sekolah Tatap Muka di Kota Tasikmalaya Diberlakukan Awal Tahun 2021

Hal tersebut bedasarkan APBN KiTA edisi September 2020 yang dirilis Kementerian Keuangan.

Berarti, jika dibagi 270-an juta penduduk Indonesia maka setiap warga Indoneisa menanggung Rp20,5 juta utang pemerintah, bahkan sejak bayi baru lahir.

"Permasalahannya adalah dalam beberapa tahun sebelumnya ini ada kenaikan utang per kapita cukup tinggi, karena dua tahun sebelumnya masih Rp16-17 juta ditanggung per orang, bahkan bayi baru lahir pun juga sudah menanggung utang pemerintah karena ada konsekuensi pembayaran pajak dan semacamnya," ujar Bhima saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Selasa 20 Oktober 2020.

Baca Juga: Cara Cek Penerimaan BLT UMK Secara Online via BRI, Tidak Perlu Datang ke Bank

Sebagaimana diberitakan PRFMNews.id dalam artikel, "Ekonom: Setiap Bayi Baru Lahir di Indonesia Menanggung Utang Pemerintah Rp20,5 juta", atas hal ini, Bhima menilai pemerintah sepertinya tidak memiliki manajemen pengelolaan utang yang prudent. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat