/photo/2020/09/12/4118012680.png)
PIKIRAN RAKYAT - Walau sudah berada di zona kuning, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya belum berani mengizinkan sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Kasus Covid-19 yang masih terus bertambah, menjadi alasan pemkot untuk tidak mengijinkan KBM tatap muka.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, pihaknya masih akan melakukan evaluasi kebijakan untuk sekolah tatap muka.
Baca Juga: Cara Cek Penerimaan BLT UMK Secara Online via BRI, Tidak Perlu Datang ke Bank
Ia juga telah meminta Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya untuk terus memantau perkembangan kasus untuk bisa menggelar KBM tatap muka. Namun, ia tak mau mengambil risiko jika kasus Covid-19 masih terus meningkat.
"Walau Kota Tasik sudah zona kuning, peningkatan kasus Covid-19 di kita masih tinggi. Kecuali kalau dua minggu tidak ada kasus, baru bisa dipertimbangkan. Tapi saya rasa, paling aman KBM tatap muka baru dilakukan awal tahun," kata Budi dia, Selasa, 20 Oktober 2020.
Menurut Budi, pertimbangan utama KBM tatap muka baru dapat dilakukan pada awal tahun adalah pada saat itu, kemungkinan vaksin Covid-19 sudah dapat ditemukan. Artinya, anak-anak sekolah dapat divaksin terlebih dahulu agar kebal virus corona.
Baca Juga: Kluster Baru dari Dunia Otomotif, Puluhan Pekerja Proton Malaysia Positif Covid-19
Apalagi, lanjut dia, tak ada keharusan pemerintah harus terburu-buru untuk mengizinkan sekolah menggelar tatap muka. Hingga saat ini ujar Budi, belum banyak daerah di Jabar yang mengizinkan sekolah menggelar KBM tatap muka.
Apalagi kata Budi, hingga saat ini tak ada masalah berarti untuk melakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab, pemerintah sudah banyak memfasilitasi para guru dan siswa dalam melakukan PJJ."Pulsa diberikan oleh pemerintah. Guru juga diberikan pelatihan untuk belajar daring. Jadi saya rasa sementara ini daring tak ada masalah," kata dia.