kievskiy.org

Tingkatkan Daya Saing Lulusan SMK Agar Cepat Terserap Kerja dan Tidak Nambah Pengangguran

Ilustrasi sisww SMK.*
Ilustrasi sisww SMK.* /Istimewa

PIKIRAN RAKYAT - Tuntutan persaingan tenaga kerja pada era digitalisasi diperlukan lulusan yang unggul, berkarakter dan inovatif. Untuk itu perlu dilakukan strategi yang tepat agar lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan kebutuhan industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) melalui revolusi teknologi 4.0.

Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia sampai Februari 2024. Dari jumlah ini, paling banyak adalah tamatan SMK dan SMA. Jumlah pengangguran dari lulusan SMK sebesar 8,62 persen. Lalu, tamatan SMA sebesar 6,73 persen dan Diploma IV, S1, S2, S2 sebanyak 5,63 persen.

Terkait hal itu, Kepala SMK Bina Wisata Lembang Dede Budiman mengakui jika tantangan sekolah vokasi cukup berat. Sebab, sekolah vokasi harus mampu menciptakan lulusan yang handal dalam wirausaha, terserap di dunia industri, dan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memiliki karakter.

Menurut Dede, peningkatan daya saing SMK dibutuhkan untuk mendorong kemandirian bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan di era global pada masa mendatang.

“Untuk meningkatkan lulusan SMK dapat bersaing di dunia kerja, diperlukan peningkatan kompetensi sesuai program keahlian masing-masing. Hal ini bisa dilakukan melalui pengajaran dari guru dan kegiatan belajar mengajar menggunakan sarana praktik yang memadai di sekolah masing-masing,” tuturnya, Selasa (12/6/2024).

Di sisi lain, Dede melihat minat masyarakat yang mendaftar di jenjang SMK juga semakin hari semakin meningkat. Salah satunya karena jumlah program keahlian yang ada semakin banyak dan bisa dipilih oleh calon peserta didik. Alasan lainnya, masyarakat ingin anaknya segera bekerja.

Dengan semakin tinggi penilaian masyarakat kepada SMK, kata dia, diperlukan komitmen sekolah untuk mencetak lulusan SMK yang mampu mandiri dan berakhlak mulia agar dapat berkompeten sesuai bidangnya. Selain itu juga lebih siap menghadapi dunia kerja dan mampu berwirausaha.

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Dede, diperlukan komunikasi dan kerjasama yang baik antara SMK dan IDUKA untuk mencari solusi lulusan SMK agar dapat cepat bekerja.

Praktik Kerja Industri

Salah satunya, pelaksanaan Praktik Kerja Industri perlu ditingkatkan sehingga membawa siswa memiliki pengalaman dan lebih terampil sesuai tuntutan dunia kerja. Link and match (keterkaitan dan kesepadanan) juga sangat perlu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan industri, dunia usaha dan dunia kerja dengan kualitas lulusan pada program keahlian yang ada di SMK,” ucapnya.

Sekolah, lanjut dia juga perlu terus mengevaluasi jurusan yang ada agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Oleh karena itu, selain jurusan Perhotelan, Kuliner, dan Perkantoran, pihaknya juga menghadirkan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat