kievskiy.org

Membangun Asa di Kampung Budaya

Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal.
Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal. /Dok. KPC

 

PIKIRAN RAKYAT - Jan, mengaso di pinggir sungai Lembak, dekat Kampung Budaya Segading Resettlement, Desa Kraitan. Tanganya menghapus keringat yang bercucuran di wajah. Lelaki itu baru saja mengangkut pisang ke mobil Grand Max miliknya, suatu pagi di akhir Desember 2019 lalu.

“Saya sengaja pilih mobil Grand Max untuk muat pisang. Dengan mobil Grand Max, saya bisa langsung jual sendiri ke kota,” kata Jan, mantan Pengurus BPD Desa Kraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

Jan saat ini sudah fokus bertani. Menjual pisang dan hasil bumi lainnya. Binatang buruan seperti rusa, babi hutan dan burung-burung, tidak sebanyak dulu lagi.

Baca Juga: Link Live Streaming Atletico Madrid vs Barcelona Dini Hari Nanti

“Dulu masih banyak rusa, babi hutan, burung-burung. Sekarang tidak lagi. Kami harus berubah menjadi petani,” kata Jan.

Menjadi petani di area sekitar tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC), menurut Jan, bukan hal yang terlalu sulit. Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal.

Hal itu juga yang membuat Jan kerap marah, jika masih saja ada warga lain yang selalu mengeluhkan kondisi ekonomi sulit setelah mereka pindah ke Segading Baru. Jan mengaku, hidup mereka banyak berubah setelah KPC beroperasi di wilayah Bengalon.

Baca Juga: Trump Manfaatkan Kekuasaannya untuk Gulingkan Kemenangan Biden, Ahli: Percobaan Kudeta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat