kievskiy.org

Sejarah Kemunculan Angklung dan Perkembangannya di Indonesia

Ilustrasi angklung.
Ilustrasi angklung. /Pixabay/Tri Yugo Wicaksono

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Indonesia pastinya sudah tidak asing lagi dengan alat musik tradisional bernama angklung. Alat musik yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan ini berasal dari Jawa Barat dan pertama kali berkembang dari masyarakat Sunda.

Tidak ada yang tahu kapan angklung ini mulai digunakan. Namun, berdasarkan catatan di sejumlah literatur, angklung diperkirakan mulai muncul pada masa Kerajaan Sunda (sekitar abad ke-12 hingga abad ke-16). Masyarakat Sunda ketika itu percaya kalau dengan memainkan angklung, mereka dapat menyenangkan Nyai Sri Pohaci atau Dewi Padi.

Nyai Sri Pohaci dipercaya sebagai dewi kesuburan bagi rakyat Kerajaan Sunda. Suara angklung dipercaya akan membuat Nyai Sri Pohaci turun ke bumi. Turunnya Nyai Sri Pohaci dipercaya dapat membuat lahan pertanian menjadi subur.

Selain masyarakat Sunda, masyarakat Baduy pun memiliki sejarah mereka tentang angklung.

Masyarakat Baduy sering kali memainkan angklung sebagai ritual sebelum memulai kegiatan menanam padi. Konon katanya, angklung dimainkan untuk mengundang Dewi Sri agar turun ke Bumi. Sama seperti Nyai Sri Pohaci, turunnya Dewi Sri dapat membuat padi yang ditanam tumbuh dengan subur.

Selain sebagai bagian dari ritual bercocok tanam, angklung juga digunakan untuk memantik semangat perjuangan dalam peperangan.

Fungsi angklung untuk membangkitkan semangat perjuangan ini terus berlanjut hingga zaman pemerintahan Hindia Belanda. Oleh sebab itu, pemerintah Hindia Belanda sempat melarang keras penggunaan angklung. Larangan tersebut sempat membuat popularitas angklung menurun karena semakin sedikit orang yang memainkannya.

Seiring berjalannya waktu, permainan angklung pun semakin berkembang dan menyebar. Salah satu contohnya adalah digunakannya angklung dalam upacara adat panen padi masyarakat Sunda atau Seren Taun dalam bentuk arak-arakan.

Setelah menyebar ke seantero Pulau Jawa, penggunaan angklung pun mulai menyebar hingga ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kemudian, pada tahun 1908, dalam rangka misi kebudayaan antara Thailand dan Indonesia, Thailand pun mengadopsi angklung hingga alat musik tradisional ini mampu berkembang di sana.

Baca Juga: Sejarah Masjid Raya Bandung: Rancangan Soekarno yang Rusak hingga Menara Kembar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat