kievskiy.org

Sejarah Lahirnya Hari Antikorupsi Sedunia, Simak Penyebab Pejabat Korupsi Meski Sudah Kaya

Ilustrasi. Simak sejarah lahirnya Hari Antikorupsi Sedunia.
Ilustrasi. Simak sejarah lahirnya Hari Antikorupsi Sedunia. /Reuters/Zohra Bensemra

PIKIRAN RAKYAT - Hari Antikorupsi Sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember. Tujuan diperingatinya Hari Antikorupsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal betapa berbahaya korupsi.

Kampanye global ini pertama kali dimulai pada tanggal 31 Oktober 2003 dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Melawan Korupsi di Mérida, Mexico. Namun, gagasan dibuatnya perjanjian antikorupsi pertama kali dicetuskan pada tanggal 6 Desember 2000.

Saat itu, Majelis Umum PBB menganggap perlu diterapkannya hukum internasional terkait antikorupsi dengan harapan pemberantasan korupsi lebih efektif. Mereka kemudian membentuk komite yang bertugas menyusun draf perjanjian itu.

Butuh waktu sekitar dua tahun bagi komite itu untuk menyelesaikan penyusunan draf perjanjian itu. Setelah rampung, draf perjanjian diberikan oleh komite kepada Majelis Umum PBB untuk disetujui. PBB menyetujui dan menandatangani perjanjian antikorupsi pertama tersebut.

Perjanjian itu ditandatangani pada tanggal 9 Desember 2003 dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Melawan Korupsi di Mérida, Mexico. Itulah sebabnya tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia.

Di Indonesia, Hari Antikorupsi Sedunia biasanya diperingati dengan menyelenggarakan beberapa acara di setiap wilayah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemberantasan korupsi.

Acara-acara tersebut biasanya diberi tajuk seperti Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi, Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi, Membangun Kesadaran Seluruh Elemen Bangsa dalam Budaya Antikorupsi, dan lain-lain.

Baca Juga: Profil Dan Brown, Pernah Putus Asa dalam Menulis Sebelum Berhasil Membuat Karya Fenomenal

Penyebab Korupsi

Korupsi biasanya, meski tidak selalu, dilakukan oleh mereka yang memiliki jabatan tinggi di pemerintahan. Lantas, kenapa mereka yang hidupnya sudah relatif makmur masih melakukan korupsi?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat