kievskiy.org

Bayu Skak Jawab Kritik Netizen Soal Penggunaan Bahasa Daerah Campur Bahasa Indonesia di Film

Ilustrasi. Sejumlah netizen mengkritik penggunaan bahasa daerah campur Indonesia di film.
Ilustrasi. Sejumlah netizen mengkritik penggunaan bahasa daerah campur Indonesia di film. /Pixabay/Bokskapet

PIKIRAN RAKYAT - Aktor Bayu Skak menjawab kritik netizen soal penggunaan bahasa daerah dalam dialog film Sewu Dino. Netizen itu mengkritik penggunaan bahasa Jawa yang dicampur bahasa Indonesia dalam film Sewu Dino.

"Sejauh ini cuma Yowis Ben sama loka drama Lara Ati yg paling bener kalo ada scene yg isinya dialog bahasa daerah. Swangar mas @moektito," ujar seorang pengguna Twitter @amrskyy mengungkapkan pendapat.

Merespons kritik itu, Bayu Skak menjelaskan bahwa tidak mudah meyakinkan produser agar mau menggunakan bahasa daerah dalam film.

"Produser2 itu sulit. Gak gampang meyakinkan mereka untuk jadi full bahasa daerah," ujar Bayu Skak melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Selasa, 4 April 2023.

Baca Juga: 4 Fakta Sewu Dino, Cerita Horor yang Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

"Yowis Ben dulu hampir jadi setengah Indo setengah Jawa, gak jelas gitu," ujarnya lagi.

"Aku beranikan adendum kontrak, sebelum Yowis Ben tembus 500.000 penonton, gak usah bayar saya sepeser pun. Baru produsernya berani full bahasa Jawa," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Sewu Dino, Perjalanan Horor yang Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Sinopsis Sewu Dino

Sewu Dino atau yang berarti 1.000 hari menceritakan sosok perempuan bernama Sri yang ingin bekerja di luar kota. Sri berniat merantau dari Semarang ke kota besar demi bisa mendapat pekerjaan yang upahnya lebih layak.

Untuk itu, Sri pun mendaftarkan diri menjadi ART (sisten Rumah Tangga) ke salah satu agen penyaluran jasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat