PIKIRAN RAKYAT - Dunia hiburan Indonesia berduka atas kepergian seorang aktris senior yang dikenal dengan karir gemilangnya, Kiki Fatmala. Kabar duka ini diumumkan melalui unggahan Instagram pribadi oleh kerabat dekatnya, @qq_fatmala, pada Jumat pagi.
"Dengan kesedihan mendalam dan hati yang berat, kami ingin mengumumkan berpulangnya yang tercinta Kiki Fatmala, yang bukan hanya anggota terkasih keluarga kami tetapi juga seorang sahabat yang dikenal oleh banyak orang," demikian bunyi cuitan tersebut.
Unggahan tersebut menjelaskan bahwa Kiki sebelumnya telah berjuang melawan penyakit kanker dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Kiki Fatmala meninggal dunia pada 1 Desember 2023 pada usia 56 tahun, karena komplikasi kanker," tambahnya.
Keluarga dan kerabat Kiki Fatmala mengajukan permohonan khusus kepada pihak yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Mereka meminta agar karangan bunga yang akan dikirimkan dapat digantikan dengan sumbangan kepada lembaga amal sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah.
"Bagi yang ingin mengirimkan karangan bunga, keluarga meminta agar digantikan dengan sumbangan kepada badan amal sebagai penghormatan untuk Kiki Fatmala," tulis unggahan tersebut.
Baca Juga: Lesti Kejora Hamil Lagi? Rizky Billar Singgung Soal Pemberian Tuhan
Dalam pesan yang sama, keluarga juga memohon ketenangan dan privasi selama masa berduka ini sebagai bentuk penghormatan kepada Kiki Fatmala. Pemakaman Kiki direncanakan akan dilaksanakan secara tertutup. Semoga almarhumah beristirahat dengan damai dan kenangan indahnya tetap abadi dalam hati kita semua.
Perjuangan Kiki Fatmala Melawan Kanker Paru-Paru
Artis senior Kiki Fatmala meninggalkan kenangan yang mendalam dalam perjalanan hidupnya setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium IV. Diagnosa tersebut diumumkan pada 19 November 2021, sebuah momen yang mengubah seluruh kehidupannya.
Pada tanggal tersebut, Kiki mengungkapkan dalam postingan di akun Instagram pribadinya, "19 November 2021 hari semuanya berubah. Itu adalah hari dimana saya didiagnosis menderita Kanker Paru-Paru Stadium IV." Keputusan untuk berjuang melawan penyakit tersebut membawanya menjalani pengobatan di Singapura, dengan prosedur radiasi sebanyak enam kali sebelum memulai sesi kemoterapi.