PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, banyak orang menyamakan Covid-19 dengan gejala pernafasan seperti sesak dan batuk, dan penurunan indra penciuman.
Namun SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, sebetulnya bisa menyerang bagian tubuh lain, termasuk indra pendengaran.
Sejumlah laporan kasus dan penelitian dari berbagai belahan dunia melaporkan adanya kasus penurunan pendengaran pada pasien positif Covid-19, baik yang dikeluhkan pasien atau baru diketahui saat pemeriksaan.
Sejauh ini terdapat 249 laporan penurunan pendengaran pada pasien positif atau suspek Covid-19 dari 50 negara.
Diagnosis dan tata laksana dini oleh dokter telinga hidung tenggorok bedah kepala leher (THT-KL) dapat memberikan hasil yang positif berupa perbaikan gejala.
Ahli THT-KL sebenarnya telah lama mengetahui infeksi virus, seperti herpes, sitomegalovirus, atau coronavirus lain misalnya, dapat menyebabkan penurunan pendengaran mendadak, baik pada hanya satu atau kedua telinga.
Gejala penurunan pendengaran yang muncul sangat bervariasi bergantung pada jenis virus penyebab. Hasil penelitian mengenai penurunan pendengaran tersebut sangat bervariasi.
Baca Juga: Di Balik Keceriaan Paula Verhoeven, Tersimpan Kesedihan Istri Baim Wong di Hari Lebaran 2021
Namun Fetterman dan koleganya dari University of Southern California memperkirakan terapi dini yang dimulai kurang dari satu bulan sejak munculnya gejala dapat memberikan hasil yang positif pada 50% kasus dan menurun 25% jika terapi dimulai setelahnya.