kievskiy.org

Libatkan Ribuan Peneliti, WHO Umumkan Akan Uji 3 Obat Baru untuk Pengobatan Covid-19

Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) /Twitter.com/@PeterASinger


PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan akan menguji tiga obat baru untuk pengobatan Covid-19. Pengujian obat baru ini akan melibatkan ribuan peneliti di lebih dari 600 rumah sakit di 52 negara.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan WHO pada Rabu, 11 Agustus 2021, tiga obat baru pengobatan Covid-19 adalah artesunat, pengobatan untuk malaria berat; imatinib, obat untuk kanker tertentu; dan infliximab, pengobatan untuk gangguan sistem kekebalan tubuh seperti Penyakit Crohn.

Terapi ini dipilih oleh panel ahli independen karena potensinya dalam mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, dan disumbangkan untuk uji coba oleh produsennya, kata WHO.

Baca Juga: Laksamana Angkatan Laut AS Peringatkan China: Kami Punya Militer Terhebat di Dunia

"Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien Cobif-19 tetap menjadi kebutuhan kritis, dan WHO bangga memimpin upaya global ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Xinhuanet.

Dalam upaya sebelumnya, WHO telah menguji empat obat, yaitu remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir dan interferon. Hasil awal menunjukkan bahwa obat tersebut memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada pasien rawat inap dengan Covid-19.

Dikutip dari Reuters, WHO memperingatkan negara-negara untuk bersatu memerangi varian Delta yang menyebar cepat dari virus corona dan mendesak akses yang adil ke tindakan pencegahan.

“Pada lintasan saat ini, kita bisa melewati 300 juta kasus (Covid--19) yang dilaporkan awal tahun depan. Tapi kita bisa mengubah itu. Kita semua bersama-sama, tetapi dunia tidak bertindak seperti itu,” kata Tedros.

Baca Juga: Anggota TNI Merangsek Selamatkan Tukang Parkir dari Hujanan Bogem Mentah, Reaksi Para Pengeroyok Tak Terduga

Pekan lalu, WHO menyerukan penghentian vaksin covid-19 booster sampai setidaknya akhir September karena kesenjangan antara vaksinasi di negara-negara kaya dan miskin melebar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat