PIKIRAN RAKYAT – Memiliki buah hati adalah impian setiap pasangan yang telah menikah. Namun, ada berbagai faktor yang mengharuskan setiap pasangan bersabar dalam menanti keturunan.
Tidak dapat dimungkiri jika dewasa ini, sejumlah pasangan rela melakukan berbagai upaya untuk memiliki momongan, termasuk program bayi tabung.
Namun, ada hal yang harus diperhatikan para calon orangtua yang berkeinginan menjalani program bayi tabung.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi dr. Yassin Yanuar Mohammad, salah satu hasil pemeriksaan awal yang cukup penting bagi program bayi tabung adalah menilai cadangan ovarium calon ibu.
Baca Juga: Jangan Ragu Menyusui Saat Positif Covid-19, ASI Mampu Tingkatkan Kekebalan Bayi
"Cadangan ovarium yang rendah dapat mengurangi kemungkinan untuk memperoleh keturunan. Sebaliknya, jumlah cadangan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penanda adanya sebuah kondisi gangguan pematangan telur, yang juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan," katanya.
Disebutkan bahwa cadangan ovarium atau ovarium reserve mengacu pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi.
Potensi reproduksi adalah kemampuan seorang perempuan untuk dapat menghasilkan setidaknya satu sel telur sehat yang siap dibuahi.
dr. Yassin Yanuar menyebutkan bahwa sel telur wanita hanya diproduksi satu kali seumur hidup yang tentunya berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi terus-menerus.