kievskiy.org

Sebelum Melakukan Whitening atau Veneer Gigi, Sebaiknya Perhatikan Ini

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

 
TREN memutihkan warna gigi kini sedang banyak dilakukan masyarakat.
 
Selain gigi yang rapi, gigi putih dan bersih  juga banyak diminati karena menjadi salah satu hal penting yang menentukan penampilan seseorang.
 
Fasilitas mendapatkan gigi yang putih dan bersih kini semakin mudah dijangkau. Cara yang paling banyak dilakukan  adalah whitening atau bleaching, dan veneer.
 
Baca Juga: Peneliti Menggali Kemungkinan Mutasi Genetik yang Langka Selamatkan Wanita dari Alzheimer

Whitening atau pemutihan gigi adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mencerahkan warna gigi, dengan  menghilangkan noda pada permukaan gigi.

Sementara veneer gigi adalah prosedur medis yang bertujuan untuk memperbaiki penampilan gigi seseorang dengan  cara menempelkan veneer di bagian depan gigi.

 
Veneer dapat menutupi kecacatan pada gigi, seperti bentuk, warna,  dan ukuran gigi yang tidak sesuai dengan keinginan pasien.  

Akan tetapi, meskipun akses terhadap fasilitas pemutihan gigi semakin mudah, bukan berarti semua orang akan  dibebaskan memilih.

 
Ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Dokter Spesialis Konservasi Gigi Yunita Dewi mengatakan, pada tindakan pemutihan, dapat meningkatkan sensitivitas pada gigi.

 
Pada beberapa kasus, juga bisa menimbulkan iritasi ringan pada jaringan lunak di mulut, terutama gusi.
 
Meskipun demikian, kondisi tersebut hanya sementara dan akan hilang satu hingga tiga hari setelah pemutihan gigi.

"Biasanya, dokter akan memberikan pasta gigi khusus untuk mengurangi rasa sensitif pada gigi dan gusi. Anti linu  juga akan diberikan jika pasien merasakan linu. Tapi rasa linu biasanya hanya sebentar, dengan tingkat yang  berbeda-beda tergangung toleransi pasien terhadap rasa sakit," tutur Yunita, ketika ditemui di Santosa Hospital Bandung Central, Jalan Kebonjati, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Tidak bisa sembarangan

 
Sementara itu, tindakan veneer juga tidak bisa dilakukan sembarangan pada setiap orang.
 
Ada beberapa orang yang  sebaiknya tidak melakukan veneer gigi, seperti orang yang giginya tidak sehat atau menderita penyakit gusi, orang  yang enamel giginya sudah tergerus sehingga tidak bisa dipasang veneer, serta orang yang giginya rapuh diakibatkan  oleh pembusukan, patah, atau adanya tambalan gigi yang cukup besar.

"Makanya sebelum dilakukan veneer, ada proses assessment terlebih dahulu. Tidak bisa sembarangan langsung  dilihat dan dikerjakan begitu saja. Apalagi, pengikisan gigi pada proses veneer itu sebenarnya harus seminimal  mungkin. Jadi, kalau kondisi gigi pasien terlalu ekstrem, tidak disarankan untuk melakukan veneer," tutur Yunita.

Selain itu, meskipun diusahakan seminimal mungkin, pada prosedur veneer tetap dilakukan paparan. Sehingga,  memiliki efek samping.

"Misalnya, gigi akan lebih sensitif," ujar Yunita.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat