PIKIRAN RAKYAT - Tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama mengenai liburan.
Jika sebagian orang menantikan datangnya liburan, ada pula orang yang justru galau menghadapi liburan.
Penyebabnya bisa beraneka ragam.
Baca Juga: 5 Manfaat Sering Mendengarkan Musik, dari Menurunkan Stres hingga Meningkatkan Tenaga untuk Berlari
Misalnya, baru saja kehilangan seseorang, merasa tidak memiliki keluarga, merasa kesepian, baru saja menghadapi perceraian, hingga makan dan minum yang tidak sehat.
Tentunya, ini bisa membuat seseorang depresi, suasana hati yang buruk, dan selalu berpikiran negatif pada musim liburan.
Oleh para ahli, sindrom seperti ini disebut holiday blues.
Dokter Mark Sichel, seorang psikiater yang juga penulis buku "Healing From Family Rifts" mengatakan, salah satu penyebab holiday blues misalnya karena mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.
Baca Juga: #KlipingPR Nah Lo, 7 Pasien Rumah Sakit Jiwa Cisarua Melarikan Diri
Dikutip dari huffingtonpost.com, berharap mendapat liburan yang sempurna hanya akan menimbulkan rasa kecewa dan membuat seseorang depresi.