PIKIRAN RAKYAT - Tak bisa dipungkiri jika berjabat tangan sudah menjadi kebiasaan yang disepakati banyak orang, baik dari segi politik atau bisnis.
Cara ini sudah ada selama ribuan tahun kebelakang. Tapi kini, terlebih dengan adanya pandemi, para ahli kembali mempertanyakan apa dampaknya pada kesehatan tiap orang.
Baca Juga: Minta Warga Setop Stigma Negatif ke Penderita COVID-19, Yana Mulyana: Perjuangan Ini Berat
Terlepas dari itu semua, bisakah kita berhenti melakukan sesuatu yang sudah mandarah daging?
Saat jarak sosial pun sudah terasa sulit, bisakah kebiasaan jabat tangan benar-benar hilang? Jika ya, cara apa yang bisa menggantikannya?
Sejarah singkat kebiasaan berjabat tangan
Dimulai dari Mesir kuno ke Mesopotamia, lalu Yunani, penggambaran berjabat tangan atau memperlihatkan tangan terbuka sudah menjadi tanda kepercayaan yang muncul dalam seni dan sastra sejak ribuan tahun lalu.
Baca Juga: Bantu Usaha Kecil yang Terdampak COVID-19, Instagram Luncurkan Fitur dan Stiker Baru
Cara ini digambarkan dalam bentuk relief batu Babilonia dan puisi karangan homer mengenai tradisi Yunani.