kievskiy.org

Efek Jangka Panjang COVID-19 yang Harus Anda Ketahui dan Waspadai

ILUSTRASI tes COVID-19.*
ILUSTRASI tes COVID-19.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Gejala COVID-19 sudah dikenal luas dan serangkaian tindakan pengobatan telah digunakan untuk menyelamatkan nyawa.

Namun, sedikit yang diketahui tentang apa yang terjadi setelah pemulihan, apakah orang yang telah mengalami COVID-19 harus khawatir dengan kesehatannya dalam jangka panjang atau tidak.

“Pasien dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), sering terlihat pada penyakit COVID-19 yang parah, kadang-kadang juga mengalami kerusakan paru-paru atau fibrosis permanen,” kata Dr. Andrew Martin, ketua obat paru-paru di Deborah Heart and Lung Center di Browns Mills, New Jersey.

Baca Juga: Kabin Sterilisasi Buatan ITB Bisa Sterilkan Masker N95 Bekas Pakai 

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Healthline, infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan apa saja, mulai dari batuk sederhana yang berlangsung selama berminggu atau bulan hingga mengi atau asma kronis.

Andrew menambahkan bahwa ketika infeksi pernapasan parah, pemulihan dapat diperpanjang dengan peningkatan umum pada sesak napas bahkan setelah fungsi paru-paru kembali normal.

Pasien dengan COVID-19 yang mengembangkan ARDS, cedera paru-paru yang berpotensi mengancam nyawa serta dapat memerlukan perawatan di ICU, memiliki risiko lebih besar untuk masalah kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: PSBB Cimahi Baru Dimulai, Petugas Langsung Temukan 4 Pemudik dari Surabaya 

“Beberapa data yang kami dapat sekarang dari studi Tiongkok, satu studi yang baru saja menerbitkan dalam JAMA Neurology menunjukkan bahwa 36,4 persen pasien memiliki masalah neurologis,” kata Dr. Sheri Dewan, ahli bedah saraf di Northwestern Medicine Central DuPage Hospital di Winfield, Illinois.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat