PIKIRAN RAKYAT – Regional Manger Jawa Barat Cititrans Arief Agung Maulana menuturkan sejak pandemi COVID-19 muncul pertama kali di Tiongkok pada akhir Desember lalu, tren berkurangnya mobilitas Bandung-Jakarta dan sebaliknya sudah mulai terjadi sejak pertengahan Februari.
Seiring waktu permintaan semakin menyusut seiring ditetapkannya sejumlah kebijakan oleh pemerintah.
Oleh karena itu sejak awal Maret pihaknya sudah konsisten mengurangi jam keberangkatan termasuk jumlah penumpang. Hal itu seiring dengan berangsur turunannya permintaan imbas Covid-19.
Baca Juga: Alat Rapid Test dan PCR Masih Ada di Gudang, Daud : Segera Digunakan
Ia memaparkan, jika dalam kondisi normal operasional dimulai sejak 04.00 dinihari hingga 22.00 maka saat ini armada angkutan perusahaannya mulai beroperasi pada 06.00 hingga 18.00.
Begitu pun dari sisi keterisian. Meski jarak antar tempat duduk sudah cukup jauh, dari total 8 kursi yang ada maksimal hanya 4-5 kursi yang boleh diisi.
"Berjalan waktu semakin menyusut turun seiring dengan mobilitas masyarakat yang juga turun. Namun, hingga saat ini kami dilayanan transportasi tetap berupaya untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan tapi tentu dengan mengikuti batasan-batasan yang disampaikan pemerintah," ujarnya saat dihubungi, Selasa 14 April 2020.
Baca Juga: Skandal Surat Camat, ICW Minta Jokowi Copot Stafsus Andi Taufan
Begitu pula, lanjutnya, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan di DKI Jakarta. Semua armada angkutannya menyesuaikan dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.
"Secara presentase dibandingkan hari biasa, untuk situasi sekarang berkurangnya hingga 50% lebih," katanya.