kievskiy.org

Roundup: Hepatitis Misterius Hantui Anak-Anak, Muncul Dugaan karena Vaksinasi Covid-19

Ilustrasi penyakit hepatitis.
Ilustrasi penyakit hepatitis. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Penyakit yang disebut Hepatitis Misterius saat ini menjadi masalah serius yang sedang dihadapi departemen kesehatan dunia. Dilaporkan bahwa penyakit Hepatitis Misterius ini telah menginfeksi banyak anak di Eropa, Amerika sampai Asia.

Di Indonesia, sebanyak 3 anak-anak di Jakarta dilaporkan meninggal dunia setelah menderita penyakit Hepatitis Misterius. Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dalam rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab ketiga anak itu meninggal dunia. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menduga penyebab kematian ketiganya ada kaitannya dengan penyakit Hepatitis Misterius.

Kemenkes tengah berupaya melakukan investigasi terkait kejadian Hepatitis Misterius ini. Kemenkes dan Dinkes DKI Jakarta melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Baca Juga: Wendi Cagur Mudik Lebaran ke Kampung Halaman Istri, Baru Sadar Sudah 12 Tahun Tak Pulang

Baca Juga: Jangan Luput dari Perhatian, Windy Cantika Aisah Juarai IWF World Junior Championships 2022 di Yunani

"Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman Kemenkes.

Penyakit Hepatitis Misterius ini diduga berasal dari virus yang disebut Adenovirus 41, berdasarkan hasil studi yang dikemukakan CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

CDC mengatakan Adenovirus 41 diketahui menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak, tetapi biasanya tidak dikenal sebagai penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat.

"Pada saat ini, kami percaya adenovirus mungkin menjadi penyebab kasus-kasus yang dilaporkan ini, tetapi faktor lingkungan dan situasional potensial lainnya masih diselidiki," kata CDC.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat