kievskiy.org

Mewabah di Tengah Pandemi Covid-19, Kenali Gejala yang Timbul dari Penyakit Chikungunya

NYAMUK Aedes aegypti/REUTERS
NYAMUK Aedes aegypti/REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Mewabahnya penyakit chikungunya di daerah Kabupaten Tasikmalaya menjadi kekhwatiran baru di tengah merebaknya virus corona. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penyakit virus yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk genus Aedes: A. albopictus dan A. aegypti ini pertama kali muncul di Tanzania Selatan pada tahun 1952. 

Chikungunya sendiri berasal dari kata Kimakonde, menggambarkan penampilan bungkuk penderita dengan nyeri sendi ini telah terjadi di Asia, Eropa, dan Amerika sejak tahun 2004 lalu. 

Baca Juga: Klaim JHT Terus Melonjak Dampak Gelombang PHK, BP Jamsostek Dirikan 'Warnet' Pelayanan

Menurut WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, AS, seseorang akan mulai mengidentifikasi gejalanya 3 - 7 hari setelah digigit nyamuk.

Chikungunya ditandai dengan timbulnya demam secara tiba-tiba yang sering disertai dengan nyeri sendi, kata WHO. Gejala-gejala lain meliputi:

Sakit kepaladan nyeri otot seringkali parah dan melumpuhkan. Biasanya bilateral (mempengaruhi kedua sisi) dan paling umum mempengaruhi tangan dan kaki.

Baca Juga: Strategi Honda Tetap Jualan saat Pandemi Covid-19 Belum Usai, Bidik Market Online

Demam tinggi adalah salah satu gejala pertama chikungunya. Demam biasanya berkisar antara 102 hingga 104 derajat F (40 derajat C). Demam biasanya akan berlangsung hingga satu minggu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat