/photo/2020/06/15/877389716.jpg)
PIKIRAN RAKYAT- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menyatakan angka pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) terus meningkat seiring banyaknya peserta yang terkena pemutusan hubungan kerja. Hingga awal Juni, jumlah pengajuan JHT bahkan mencapai 921.000 kasus.
"Ini angka secara nasional dan diprediksi masih akan terus meningkat," kata Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto, Senin 15 Juni 2020.
Peningkatan jumlah pengajuan klaim JHT dipengaruhi dari banyaknya peserta yang kehilangan pekerjaannya. Pandemi Covid-19 berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dunia usaha.
Baca Juga: Tinjau Pasar Panorama Lembang, Ridwan Kamil: Semoga Jadi Contoh Pasar Lainya di Jawa Barat
"Sehingga banyak pemberi kerja yang terpaksa harus mem-PHK tenaga kerjanya. Namun demikian BP Jamsostek telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi ini," ucapnya.
Agus mengatakan, BP Jamsostek telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik). Semula, layanan yang telah diluncurkan sejak Maret lalu ini hanya melayani secara online agar peserta bisa mendapatkan pelayanan tanpa keluar rumah. Kini, pengajuan klaim JHT bisa dilakukan dengan datang ke kantor BP Jamsostek namun tanpa bertatap muka dengan petugas.
"Kini peserta yang mengalami kesulitan mengakses Lapak Asik online, dapat dilayani langsung di kantor cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia, karena Lapak Asik juga memiliki kanal offline, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata dia.
Baca Juga: Kurangi Kepadatan Penumpang di Stasiun, Pemprov DKI Jakarta Sediakan Layanan Bus Gratis
Agus menyampaikan, Lapak Asik offline ini tetap tidak mempertemukan petugas dengan peserta secara langsung. Layaknya warung internet, kantor cabang BP Jamsostek menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.