kievskiy.org

Tanaman Herbal Diklaim Berpotensi Menjadi Obat Terapi Covid-19, Apa Saja?

Ilustrasi obat herbal/BPOM sampaikan beberapa kriteria dari klaim obat tradisional yang boleh beredar di masyarakat utamanya saat pandemi seperti saat ini.
Ilustrasi obat herbal/BPOM sampaikan beberapa kriteria dari klaim obat tradisional yang boleh beredar di masyarakat utamanya saat pandemi seperti saat ini. /Pixabay/angelorosa

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah tanaman herbal diklaim berpotensi menjadi obat terapi Covid‎-19.

"Selain antivirus, terdapat pula tanaman herbal yang berpotensi menjadi pilihan obat terapi Covid-19. Dalam kolaborasi penelitian oleh UI dan IPB, disebutkan bahwa golongan senyawa yang berpotensi menjadi suplemen dalam penanganan Covid-19 adalah hesperidin, rhamnetin, kaempferol, quercetin, dan myricetin yang terkandung dalam buah jambu biji, kulit jeruk, serta daun kelor,“ kata Prof. Dr. apt. Maksum Radji, Guru Besar Farmasi FIKES UEU dan Purnabakti Guru Besar FF UI‎ dalam diskusi publik mengkaji serangkaian penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh tenaga medis sebagai strategi kuratif Covid-19‎ yang berlangsung secara daring belum lama ini.

‎Ia juga menjelaskan sebagian besar obat antivirus yang sedang dikembangkan, seperti Favipiravir dan Remdesivir memiliki mekanisme kerja yang ditargetkan pada RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) virus Covid-19, sehingga akan menghambat proses replikasi dari virus tersebut.

Baca Juga: Daftar 10 Mobil yang Bakal Dilarang 'Minum' Pertalite, Innova dan Pajero Sport Termasuk?

‎Ia menjelaskan pula terkait algoritma terapi Covid-19 yang berisi tata laksana penanganan serta langkah pengobatannya.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Badan POM, apt. Dra. Togi Junice Hutadjulu, MHA mengatakan, terdapat empat jenis obat yang telah mendapatkan izin Emergency Use Authorization (EUA) sebagai obat terapi Covid-19 di Indonesia saat ini.

EUA merupakan persetujuan penggunaan obat selama kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat.

Keempat obat tersebut adalah Favipiravir, Remdesivir, Regdanvimab, dan Molnupiravir.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Kompak Naik, Menkes: Itu Karena Beberapa Negara Terburu-Buru...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat