kievskiy.org

BKKBN: MPASI Dibutuhkan Balita Stunting

Ilustrasi stunting. Pejabat Kementerian Kesehatan dr. Nida mengatakan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting telah dianggarkan Rp300 miliar.
Ilustrasi stunting. Pejabat Kementerian Kesehatan dr. Nida mengatakan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting telah dianggarkan Rp300 miliar. /Pixabay/skalekar1992

PIKIRAN RAKYAT - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyatakan makanan pendamping ASI (MPASI) sangat dibutuhkan bagi balita stunting.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting hingga bulan Juli 2022 belum ada yang terealisasi.

"MPASI itu sangat dibutuhkan oleh balita-balita stunting," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 14 Juli 2022.

Baca Juga: Harga Gas LPG 12 Kg Makin Mahal, Pengusaha Katering Protes

Pejabat Kementerian Kesehatan dr. Nida mengatakan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting telah dianggarkan Rp300 miliar.

Anggaran dibagi ke dalam dua kategori yakni makanan tambahan lokal senilai Rp150 miliar dan makanan tambahan pabrikan senilai Rp150 miliar.

"Tender untuk pengadaan PMT tersebut masih dalam proses," ujarnya.

Pendataan prevalensi stunting pada 2022 telah dilakukan perbaikan dan penambahan sampel sehingga akan mengurangi nilai kesalahan (error).

Baca Juga: Ungkap Langkah yang Dilakukan Prancis, Susi Pudjiastuti Beri Peringatan untuk Kondisi Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat