kievskiy.org

Puluhan Tahun Impor Jutaan Kantung Darah, Buat 'Tarif' Darah Indonesia Tinggi

WARGA melakukan donor darah di Kantor PMI Kabupaten Bekasi. Hingga kini ketersediaan darah di tanah air masih bergantung pada kantung darah yang diimpor dari negara lain.
WARGA melakukan donor darah di Kantor PMI Kabupaten Bekasi. Hingga kini ketersediaan darah di tanah air masih bergantung pada kantung darah yang diimpor dari negara lain. /Pikiran-Rakyat.com/ Tommi Andryandy Pikiran-Rakyat.com/ Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Selama puluhan tahun Indonesia ternyata masih ketergantungan terhadap kantung darah impor.

Sedikitnya lima juta kantung didatangkan setiap tahun dari berbagai negara untuk kebutuhan darah di tanah air. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang membuat biaya pengolahan darah menjadi tinggi.

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengatakan, persoalan ketersediaan kantung darah tidak pernah menjadi pembahasan serius, baik di tingkat daerah maupun pusat. Padahal, kebutuhan kantung darah terbilang mendesak, seperti pada awal pandemi Covid-19 lalu.

Baca Juga: Lirik Lagu August - Taylor Swift, Bercerita Tentang Kisah Patah Hati di Bulan Agustus

"Karena persoalan darah adalah persoalan kemanusiaan, sehingga darah tidak boleh diperjualbelikan. Namun akibat kantong darah masih impor dari luar negeri, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal," katanya.

"Info dari PMI Kabupaten Bekasi, satu kantong darah kurang lebih harganya di kisaran 100.000 rupiah," ucap dia usai mengunjungi Kantor PMI Kabupaten Bekasi, Senin 1 Agustus 2022.

Rieke mengatakan, ketergantungan terhadap kantung darah impor dapat membuat ketersediaan darah di tanah air tidak stabil.

Baca Juga: Mengenal Logo HUT ke-77 RI, Makna, Filosofi, dan Link Download untuk Meriahkan Hari Kemerdekaan

Tatkala negara yang mengirim produk tengah dilanda bencana, maka akan mengganggu ketersediaan darah di berbagai daerah di Indonesia. Persoalan ini yang tidak menjadi perhatian selama ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat