PIKIRAN RAKYAT - Pakar dari American Academy of Pediatrics, American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, dan Children's Hospital Association menyatakan keadaan darurat nasional dalam kesehatan mental anak dan remaja disebabkan oleh Covid-19 dan ketidakstabilan rasial.
Seorang dokter dari Rady Children's Hospital, San Diego, Amerika Serikat mengatakan bahwa sebelum pandemi, tingkat masalah kesehatan mental anak-anak meningkat, dan pandemi memperkuat dan memperburuk masalah yang sudah ada.
"Kesehatan mental anak-anak perlu diprioritaskan di semua tingkatan, tetapi terutama di tingkat nasional dengan lebih banyak dana dan undang-undang untuk mendukung inisiatif kesehatan mental," kata dokter Willough Jenkins, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Healthline.
Dia mengatakan selama pandemi melanda, para profesional kesehatan mental telah melihat tingkat depresi, kecemasan, gangguan makan, dan keinginan untuk bunuh diri semakin meningkat.
Baca Juga: Hatinya Tersayat Anaknya Alami Gangguan Kesehatan Mental, Mona Ratuliu: Kesalahan Aku Dulu
"Lebih banyak anak yang mengakses perawatan tersier dan darurat untuk kesehatan mental,” kata Jenkins.
Sebuah data menunjukkan sebanyak 0,00-0,02 persen anak dalam kasus Covid-19 menyebabkan kematian, sementara 0,1-1,5 persen anak mengalami rawat inap.
Dalam hal ini, Huston mengatakan secara persentase anak-anak terus menunjukkan risiko gejala yang lebih rendah, sehingga mereka dapat melonggarkan beberapa batasan dengan tujuan membantu kesejahteraan mental.
Namun, ada juga kekhawatiran bahwa anak-anak menyebarkan virus lebih dari orang dewasa sebagai dampak pelonggaran peraturan.