kievskiy.org

Inilah Golongan Berisiko Tinggi Tertular Cacar Monyet hingga Kriteria Pasien yang Bisa Menerima Vaksin

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox.
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. /Pixabay/SamuelFrancisJohnson

PIKIRAN RAKYAT - Sejak awal Mei 2022, kasus cacar monyet atau monkeypox telah dilaporkan dari negara-negara yang tidak endemik, dan terus dilaporkan di beberapa negara endemik. Cacar monyet merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh orthopoxvirus.

Dilansir dari jurnal ilmiah Universitas Padjadjaran, setelah pemberantasan cacar global pada tahun 1977, orthopoxvirus menjadi penyebab utama wabah cacar monyet pada manusia, terutama di negara-negara di Afrika Barat dan Tengah yang biasanya terjadi di daerah terpencil.

Cacar monyet memiliki manifestasi klinis seperti bentuk cacar biasa, termasuk gejala flu, demam, malaise, sakit punggung, sakit kepala, dan ruam.

Dalam laman resmi WHO, sebagian besar kasus yang dikonfirmasi dengan riwayat perjalanan melaporkan perjalanan ke negara-negara di Eropa dan Amerika Utara, daripada Afrika Barat atau Tengah di mana virus cacar monyet endemik.

Baca Juga: Satgas Monkeypox IDI Soal Vaksin Cacar Monyet: Dasarnya...

Ini adalah pertama kalinya banyak kasus dan klaster cacar monyet dilaporkan secara bersamaan di negara-negara non-endemik dan endemik di wilayah geografis yang sangat berbeda.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan sejauh ini telah diidentifikasi melalui kesehatan seksual atau layanan kesehatan lainnya di fasilitas perawatan kesehatan primer atau sekunder dan telah melibatkan terutama, tetapi tidak secara eksklusif, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

“Cacar monyet adalah infeksi virus yang menyebar di antara orang-orang melalui kontak kulit langsung, dan pada tingkat yang lebih rendah, sekresi pernapasan selama kontak dekat yang lama,” kata asisten profesor di University of Nevada, Las Vegas, Brian Labus, PhD. dikutip dari laman Healthline.

Siapa pun bisa terjangkit penyakit ini. Meskipun beberapa kasus didominasi hubungan sesama jenis, Labus menegaskan bukan berarti hal itu tidak menyebar di populasi lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat