kievskiy.org

Kini Wajib bagi Bayi Baru Lahir, Kenali Skrining Hipotiroid Kongenital untuk Cegah Kelainan Hormon Tiroid

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pixabay/christianabella

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kelainan hormon tiroid pada bayi baru lahir berisiko terhadap tumbuh kembang sang anak.

Maka dari itu, Kemenkes terus menggencarkan deteksi dini atau Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa semua bayi yang lahir di Indonesia harus diperiksa Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

“Untuk menjaring apabila ada risiko kelainan dalam tumbuh kembang anak. Begitu kita tahu ada gangguan tiroid, langsung kita obati,” kata Dante.

Baca Juga: Terungkap! Motif Asli Ferdy Sambo Akhirnya Dibongkar Bharada E dalam Asesmen, LPSK: Iya, Sebaiknya..

Dampak yang dapat ditimbulkan dari kelainan hormon tiroid pada bayi baru lahir adalah kemungkinan terjadi malnutrisi, anak berperawakan pendek, serta terjadi retardasi mental.

Pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2022 diketahui bahwa sebanyak 4.000 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang telah melaksanakan SHK.

SHK tersebut dilakukan di laboratorium di empat rumah sakit, yaitu RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kemudian, di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, serta di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Kemenkes melakukan beberapa upaya dalam menggencarkan SHK.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat