kievskiy.org

Mengenal Narkoba dan Jenis-jenisnya

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/stevepb


PIKIRAN RAKYAT -
Narkoba adalah sebuah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya. Dikalangan kesehatan sebutan lainnya adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) yang dikenalkan oleh Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Kedua istilah tersebut baik narkoba maupun NAPZA memiliki pengertian yang sama yang membedakan adalah istilah narkoba sering digunakan oleh masyarakat awam dan aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, pengacara, hakim dan sebagainya. Pada dasarnya Narkoba / NAPZA mengacu kepada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan / adiksi bagi penggunanya.

Ada puluhan jenis narkoba. Obat-obatan terlarang itu mungkin termasuk dalam kelompok yang berbeda dan memiliki efek berbeda. Namun semuanya disatukan oleh fakta bahwa zat-zat tersebut menyebabkan perubahan kesadaran, dan setelah beberapa waktu mengalami ketergantungan.

Narkoba diklasifikasikan menurut kriteria WHO (World Health Organization) adalah sebagai berikut: Opiat, Depresan, Stimulan, Halusinogen, Inhalasi, Disosiatif, dan Cannabinoid. Selain itu, narkoba pun dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya : sintetis dan alami, kekuatan efeknya : ringan dan berat, dan bentuk : suntik, tablet, dan sebagainya.

Jenis Narkoba Berdasarkan Asalnya

Narkoba sintetis diproduksi secara artifisial dengan disintesis dari bahan-bahan tertentu. Narkoba sintetis adalah kelompok yang sangat besar dan beragam secara kimiawi. Berbagai jenis obat sintetis menyebabkan berbagai macam efek mental. Narkoba sintetis yang paling populer termasuk di dalamnya termasuk ekstasi, sabu dan LSD.

Baca Juga: Peneliti Memperkirakan Jumlah Semut yang Hidup di Bumi

Sabu atau Metamfetamin merupakan narkoba sintetik dengan harga yang terjangkau. Ini menjadi alasan mengapa penyebarannya sangat cepat di kalangan anak muda. Para remaja menggunakan narkoba ini dan bersenang-senang di lantai dansa di klub malam. Mereka tak sadar telah membahayakan kesehatan dan kehidupan mereka, karena sabu cepat membuat kecanduan. Sabu disebut juga Meth atau pervitin merupakan bubuk putih dengan struktur kristal. Laboratorium ilegal pun dapat menghasilkan sabu berwarna merah muda, coklat, dan oranye. Tidak berbau, rasanya pahit, mudah larut dalam air. Segera setelah dikonsumsi, sabu akan menyebar ke seluruh tubuh, tujuan akhirnya adalah otak. Pengguna akan merasakan gelombang kekuatan dan energi yang tiada habisnya. Seorang pecandu merasa tidak membutuhkan makanan, air atau istirahat. Keadaan tersebut bisa berlangsung dalam waktu yang lama sampai akhirnya kondisi kesehatan pecandu pun ambruk dan harus dilakukan rehabilitasi narkoba.

LSD pertama kali disintesis tahun 1938, dan menjadi populer pada akhir tahun 60-an. Ini adalah salah satu narkoba halusinogen utama yang, ketika diminum akan membawa seseorang ke "dunia dongeng". Dalam jangka panjang LSD memiliki efek buruk pada mental. Di samping itu, di bawah pengaruh halusinasi pengguna pun sangat rentan mengalami kecelakaan. LSD juga memiliki efek fisiologis negatif. Narkoba sintetis ini diproduksi dalam bentuk bubuk, larutan, dan tablet. Adapun LSD dalam bentuk kertas atau perangko, sejatinya diresapi dengan larutan zat tersebut.  Cara penggunaannya dngan diletakkan di bawah lidah.

Narkoba alami terbuat dari bunga poppy, rami, jamur halusinogen, daun coca, dan sebagainya. Narkoba dari bahan alami yang paling umum adalah : ganja, mariyuana, hashish, opium, dan mescaline. Tidak seperti kebanyakan zat psikoaktif lainnya, ganja menyebabkan sejumlah kecil efek samping fisiologis yang sebanding dengan efek yang ditimbulkan alkohol dan tembakau. Ganja pun memiliki sejumlah efek terapeutik, misalnya, analgesik dan antikonvulsan, yang karenanya di sejumlah negara digunakan untuk tujuan medis. Namun itu tidak berarti bahwa ganja sama sekali tidak berbahaya. Sama seperti alkohol, ganja dapat menyebabkan kecanduan.

Baca Juga: Dihormati Raja Charles III, Nama Louis Mountbatten Tersemat pada Pangeran William hingga George

Terkini Lainnya

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Jangan Asal Olahraga! Langkah, Jarak, Waktu atau Detak Jantung Harus Anda Perhatikan

  • Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Bahaya Bromat?

  • Nyeri Punggung Bawah? Penelitian Terbaru Sarankan Berjalan Kaki

  • Vaping Bisa Menghambat Kehamilan, Studi Sarankan Wanita Untuk Berhenti

  • Pemerintah AS hingga UEA Tarik AMDK Mengandung Bromat Berlebih dari Pasaran

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Hacker Bakal Pulihkan Data PDN Cuma-cuma, Kasihan Lihat Tak Becusnya Pemerintah Indonesia

  • Isi Pesan Hacker PDNS 2 untuk Pemerintah dan Rakyat Indonesia, Maaf dan Peringatan

  • Hasil Timnas Indonesia U-16 vs Australia: Main dengan 10 Pemain, Garuda Merah Putih Tahan Imbang Australia 2-2

  • Cara Cek Penerima Bansos PKH Juli 2024 Lewat HP

  • Prediksi Skor Kosta Rika vs Paraguay di Copa America 3 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Rumania vs Belanda 2 Juli 2024: Berita Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Portugal vs Slovenia di Euro 2 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Prancis vs Belgia di Euro 1 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Brasil vs Kolombia di Copa America 3 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Masa Jabatan Sekda Karawang Berakhir, Acep Jamhuri Mundur dari ASN Demi Maju Pilkada 2024

  • Kabar Daerah

  • Pipa Pembuangan Air Bendungan Leuwikeris Diprogramkan sampai Situleutik Cibereum Kota Banjar

  • Keajaiban Daun Mekai: Kunci Sehat dan Kenikmatan dari Hutan Kalimantan

  • DPP PPP Tugaskan H.Mujamil Bersama Sulyanati Maju Pilkada Kota Banjar 2024

  • Mengenal Sosok Sutisna, Pemilik Nisya Batik Kuningan yang Hingga Kini Masih Tetap Bisa Bertahan

  • "Konferensi Nasi Uduk" Disebut sebagai Upaya Kompromi Wacana Duet Mirza-Umar kepada Jihan

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat