kievskiy.org

Childfree Pilihan atau Tren? Begini Kata Psikolog

Ilustrasi Childfree.
Ilustrasi Childfree.

PIKIRAN RAKYATChildfree merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh seseorang itu sendiri untuk tidak memiliki anak atau keturuanan, dan pilihan tersebut dipilih atas dasar sukarela tanpa paksaan atau karena memiliki masalah perihal Kesehatan.

Belakangan situasi childfree mulai merabak dan diterima oleh khalayak umum. Sebelumnya fenomena ini ternyata sudah lama ada dan taka sing lagi untuk warga negara bagian barat seperti Belanda, Prancis, dan Inggris.

Sedangkan untuk Indonesia yang notabene merupakan negara yang kental dengan budaya timur, fenomena ini ternyata banyak menimbulkan pro dan kontra di masyakarakatnya.

Baca Juga: Rizky Febian Dikritik Usai Biarkan Ziva Magnolya Nyanyi Sendirian, Tolak Duet karena Mahalini Cemburu?

Seperti yang kita ketahui bahwa keluarga yang dianggap sempurna merupakan keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak.

Sehingga maraknya childfree di Indoensia dianggap sebagai perusak kontruksi sosial yang telah ada di masyarakat Indonesia.

Karena anak dianggap sebagai pelengkap sebuah perkawinan, dimana anak dianggap sebagai penerus keturunan sehingga tidak putus hanya di situ saja.

Baca Juga: Lokasi Wisata Syahwat Rawa Malang Ditutup, Puluhan PSK Dipulangkan ke Kampung Halaman

Psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., mengatakan bahwa memutuskan untuk tidak memiliki keturuanan atau childfree bukanlah sebuah tren baru di kalangan generasi milenial, namun itu merupakan sebuah pilihan.

"Ini sebuah pilihan, misalnya, saya ngelihat kakak saya anaknya banyak, terus ngelihat teman saya anaknya satu dan happy. Akhirnya memutuskan untuk punya anak satu aja. Itu bukan ketularan tapi proses dari kita berpikir," ujar psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indoensia itu saat dihubungi Antara di Jakarta pada Senin, 26 September 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat