kievskiy.org

Childfree di Benak Milenial, Lebih Jauh dari Sekadar Urusan Rupiah

Ilustrasi ayah dan anak.
Ilustrasi ayah dan anak. /Pixabay/4144132

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa pekan belakangan, muncul istilah childfree yang digaungkan salah seoang influencer. Hal itu menjadi topik pembahasan di kalangan milenial.

Childfree atau putusan untuk tidak memiliki anak merupakan pilihan hidup. Pola pikir mengenai hal itu tidak dapat disalahkan karena terbentuk dari pergaulan dan kondisi yang dialami seseorang.

Istilah childfree mungkin masih asing di Indonesia. Namun, di negara-negara maju istilah ini bukan menjadi hal yang asing terdengar. Masyarakat negara maju lebih senang memiliki atau memelihara hewan dibandingkan memiliki anak.

Banyak alasan masyarakat negara maju lebih senang memiliki hewan dibandingkan anak. Salah satu alasannya, jika memiliki anak, orangtua harus menyiapkan biaya tidak sedikit.

Baca Juga: Blunder Kocak Pernyataan Pejabat Soal Covid-19, dari Nasi Kucing hingga Darurat Militer

Sejak dalam kandungan, anak harus diberi nutrisi yang baik hingga dewasa, selain itu persiapan pendidikan, baik pendidikan secara akademik dan nonakademik harus dipikirkan.

Faktor lain ketika mengurus anak adalah kesepakatan antarpasangan. Ketika memiliki anak, akan ada energi yang harus dikorbankan.

Pada awal kelahiran, hal yang dibutuhkan anak adalah ASI sehingga terdapat peraturan di setiap instansi berupa cuti melahirkan. Hal itu berdampak pada produktivitas dalam mencari nafkah. Banyak waktu yang akan tersita.

Tidak berhenti sampai di situ, seiring berjalannya waktu, anak juga perlu diajarkan cara berjalan, cara berbicara, cara tata krama, dan masih banyak lagi. Mungkin bagi penganut childfree, hal itu bisa jadi beban, waktu kebersamaan dengan pasangan dapat terbagi karena pasangan akan fokus mendidik anaknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat