PIKIRAN RAKYAT - Insiden serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 telah berdampak luas terhadap layanan publik di Indonesia. Kejadian yang hampir berulang ini harus menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat keamanan siber dalam proses transformasi digital.
Perkembangan teknologi digital bergerak dengan sangat cepat, semenjak adanya Covid-19. Kondisi tersebut telah memengaruhi dan mempercepat implementasi digitalisasi di segala bidang mulai dari teknologi informasi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, hingga keamanan.
Program transformasi digital nasional, sudah menjadi kebutuhan Indonesia karena dinilai mampu meningkatkan efisiensi, mempermudah proses bisnis, dan memudahkan masyarakat mengakses layanan pemerintah.
Transformasi digital telah menjadi tren global yang memengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Di Indonesia, kebijakan akselerasi transformasi digital dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor ekonomi kreatif. Urgensi transformasi digital diperkuat dengan tingginya potensi nilai ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai 360 miliar dolar AS pada 2030.
Baca Juga: Kecelakaan Laut di Pantai Pangandaran, 1 Korban Asal Astana Anyar Bandung Meninggal Dunia
Sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024, asumsi kontribusi ekonomi digital pada 2020 adalah 3,17 persen dan pada 2024 ditargetkan menjadi 4,66 persen. Pertumbuhan PDB informasi dan telekomunikasi pada 2020 diprediksi 7,12 persen-7,54 persen, sementara pada 2024 pertumbuhan PDB menjadi 7,54 persen-8,78 persen.
Transformasi digital pun menjadi fokus kerja pemerintah Indonesia saat ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Paperless merupakan salah satu tren era digital dimana penggunaan kertas menjadi lebih sedikit. Kita tidak harus mencetak foto maupun dokumen yang dibutuhkan pada kertas, melainkan dalam bentuk digital. Oleh karena itu, muncullah KTP elektronik, KTP digital, dan lainnya. Semua serba digital.
Berbagai inovasi pelayanan publik di Indonesia mulai diterapkan diberbagai layanan publik. Tentunya langkah itu di satu sisi menjadi sesuatu hal yang baik, mudah dan murah.
Begitu banyak aplikasi yang muncul untuk memudahkan layanan publik. Di Jawa Barat (Jabar) saja, aplikasi sapa warga dinilai sangat membantu kebutuhan publik. Pasalnya, Sapawarga tersebut mengintegrasikan berbagai layanan publik.