kievskiy.org

Anak yang Alami Gegar Otak Tidak Boleh Menonton TV? Penelitian Terbaru Ungkap Hasil Mengejutkan

Ilustrasi anak yang menderita gegar otak menonton televisi.
Ilustrasi anak yang menderita gegar otak menonton televisi. /Freepik/DCStudio

PIKIRAN RAKYAT - Terlalu lama menatap layar televisi dapat memperlambat proses pemulihan anak-anak yang pernah terkena gegar otak.

Hal tersebut dikemukan dari hasil penelitian terbaru UBC dan University of Calagry.

Dengan demikian, penelitian itu menjawab pertanyaan terkait dampak menatap layar televisi dalam waktu yang cukup lama.

Tercatat ada lebih dari 700 anak berusia 8 hingga 16 tahun yang menatap layar selama 7 hingga 10 hari pertama setelah cedera gegar otak.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Perdamaian Lesti dan Rizky Billar Terkuak, Konflik dengan Keluarga Mulai Tercium

Para peneliti kemudian menemukan adanya hubungan dari gejala gegar otak selama enam bulan berikutnya.

"Tampaknya menghabiskan terlalu sedikit atau terlalu banyak waktu di depan layar tidak ideal untuk pemulihan gegar otak," kata Dr Molly Cairncross, asisten profesor di Universitas Simon Fraser yang ikut melakukan penelitian bersama rekannya di UBC.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti anjuran untuk menjauhkan anak-anak dari layar TV, komputer maupun smartphone.

Beberapa anak yang mengalami gegar otak dilaporkan mengalami gejala yang semakin parah setelah menonton TV dalam waktu yang lama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat