kievskiy.org

Kenali Bahaya Terlalu Sering Pakai Earphone dan Batas Penggunaannya dalam Sehari

Ilustrasi headphone.
Ilustrasi headphone. Pixabay/HOerwin56

PIKIRAN RAKYAT - Kebisingan tak bisa dihindari dari kehidupan manusia. Bayangkan saja, di sekitar kita terdapat banyak sumber suara yang jika dihasilkan dalam intensitas tinggi dan terus menerus, bisa mengakibatkan gangguan pada pendengaran. Baik itu suara kendaraan, suara di lingkungan
pekerjaan seperti mesin industri, atau bahkan suara yang didengarkan secara sentral seperti yang dihasilkan oleh earphone, headphone, atau headset.

Banyak pula orang yang tak bisa lepas dari musik dalam kesehariannya, sehingga tak jarang pula mereka sampai keterusan memakai earphone saat tidur. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, sekitar 1 miliar anak muda di seluruh dunia berisiko mengalami gangguan pendengaran karena kebiasaan mendengarkan musik atau suara digital melalui earphone.

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher THT-BKL (Perhati-BKL) Indonesia Prof Dr Jenni Bashiruddin menyebutkan, penggunaan earphone yang terus menerus apalagi suara yang didengarkan begitu keras, bisa mengganggu fungsi telinga.

Saat ini penggunaan earphone semakin banyak ditemukan. Tak hanya pada anak-anak muda, melainkan hingga usia dewasa dan orangtua. Eksposur volume yang diberikan earphone ke telinga mampu menghasilkan tingkat suara yang sangat keras di dekat telinga sehingga berbahaya.

Baca Juga: Metode Passive Cooling, Alternatif Pendingin Ruangan Selain AC yang Ramah Lingkungan

Penggunaan earphone meningkat saat pandemi, karena banyak anak-anak yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan komputer, dan ponsel pintar. Untuk mereduksi suara di sekitar, banyak anak-anak menggunakan earphone sehingga membentuk sebuah kebiasaan baru.

Kebiasaan tersebut juga dialami orang dewasa, yang menjalani aktivitas bekerja dari rumah (work from home). Bahkan, intensitas penggunaan earphone pada orang dewasa juga meningkat. Soalnya, digunakan dalam waktu yang relatif lama, yakni dari pagi hingga sore atau malam hari selama bekerja.

Untuk mencegahnya, Jenni mengatakan masyarakat sebaiknya menerapkan teori 60- 60 dalam hal antisipasi kebisingan. Teori tersebut menyebutkan, tidak boleh lebih dari 60 persen volume suaranya dan tidak boleh digunakan lebih dari 60 menit berturut-turut.

“Makanya lebih baik menggunakan suara normal yang bisa didengarkan juga oleh lingkungan sekitar, sehingga intensitasnya bisa menyebar,” ucap Jenni, di sela pembukaan Kongres Nasional Perhati-KL di Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat