kievskiy.org

Penyakit Difteri Tebarkan Ancaman, Simak Penyebab, Risiko, Gejala, dan Penanganannya

Foto seorang dokter sedang mempersiapkan diri untuk memberi vaksin.
Foto seorang dokter sedang mempersiapkan diri untuk memberi vaksin. /Reuters/Lukas Barth

PIKIRAN RAKYAT – Difteri adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Beberapa tandanya adalah sakit tenggorokan dan kesulitan bernapas. Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae yang menyerang kulit dan selaput lendir di hidung dan tenggorokan.

Penyakit ini dapat menyerang orang dari segala usia, dan dapat menyebabkan infeksi serius yang dapat membunuh seseorang. Antibiotik dan antitoksin digunakan untuk membunuh bakteri. Mendapatkan suntikan difteri adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari penyakit ini.

Bakteri Corynebacterium diphtheriae menyebabkan difteri ketika masuk ke dalam tubuh. Pada sebagian kondisi, bakteri ini masuk ke hidung dan tenggorokan. Setelah seseorang terinfeksi, bakteri melepaskan bahan kimia berbahaya yang disebut racun. Racun ini menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan lapisan abu-abu yang tebal. Biasanya, lapisan ini terbentuk di sekitar hidung, tenggorokan, lidah, dan saluran udara.

Dalam beberapa kasus, racun ini juga dapat melukai organ lain seperti jantung, otak, dan ginjal, yang dapat menimbulkan masalah yang dapat mengancam jiwa. Difteri adalah penyakit menular yang bisa sangat berbahaya bahkan membunuh Anda. Jika difteri tidak diobati, bakteri penyebabnya bisa membuat racun yang melukai jantung, ginjal, atau otak Anda.

Baca Juga: Difteri Bisa Dicegah dengan Vaksin DTaP, Berikut Dosis dan Rentang Waktu Penyuntikannya

Penyebab dan faktor risiko difteri

Bakteri Corynebacterium diphtheria adalah penyebab difteri, dan dapat ditularkan dari orang ke orang. Difteri dapat menyebar ketika seseorang batuk atau bersin dan memercikkan air liurnya ke orang lain, atau jika air liur orang tersebut mengenai mereka atau mereka menelannya.

Anda juga bisa sakit jika menyentuh benda-benda seperti gelas atau sendok yang sudah terkontaminasi air liur pasien.

Difteri bisa terjadi pada siapa saja. Sebaliknya, orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri lengkap lebih mungkin terkena difteri. Difteri juga lebih mungkin terjadi pada orang yang:

1. Tinggal di tempat yang banyak orang atau tidak bersih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat