PIKIRAN RAKYAT - Rasa cemas sering dianggap biasa dan sepele. Namun, jika itu terjadi berlarut-larut, maka tidak bisa dianggap biasa. Anda harus segera menemui psikolog atau psikiater untuk mengecek kesehatan mental Anda.
Gejala kecemasan antara lain perasaan gelisah, detak jantung cepat, pernapasan cepat, dan kesulitan untuk fokus. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecemasan. Mulai dari genetika dan susunan otak hingga trauma masa lalu.
Jika tidak segera diatasi, cemas bukan saja akan mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga bisa berimbas pada kesehatan fisik. Berikut adalah jenis-jenis gejala cemas.
- Gangguan kecemasan umum: Ditandai dengan kecemasan yang terus-menerus, kekhawatiran yang berlebihan, dan ketegangan.
- Gangguan panik: Serangan rasa takut yang tiba-tiba menyebabkan gemetar, kebingungan, pusing, atau mual.
- Kecemasan sosial: Kekhawatiran dan kesadaran diri yang berlebihan terhadap situasi sosial sehari-hari.
- Fobia spesifik: Ketakutan yang kuat terhadap objek atau situasi tertentu seperti ketinggian atau terbang.
Baca Juga: Waspada, Stres dan Cuaca Ekstrem Dapat Memicu Psoriasis
Hindari Pemicu
Anda perlu berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog untuk mengetahui dari mana pemicu gangguan cemas Anda muncul. Jika sudah mengetahuinya, maka Anda perlu menghindarinya.
Berikut adalah penyebab gangguan cemas yang paling umum ditemukan.
1. Kafein
Kafein dapat memicu adrenalin sehingga membuat kecemasan semakin parah. Dengan mengurangi kafein, Anda dapat menurunkan respons ini dan menghilangkan rasa cemas.
2. Alkohol
Alkohol memperburuk kecemasan alih-alih membantu Anda rileks, justru mengubah kadar serotonin di otak, mungkin meningkatkan kecemasan saat hilang.
Baca Juga: 9 Dampak Menangis bagi Tubuh dan Pikiran, Salah Satunya Menghilangkan Stres
Mulai Kebiasaan dan Makanan Sehat
Kebiasaan gaya hidup yang positif dapat sangat memengaruhi kesehatan mental. Kebiasaan itu dapat meningkatkan kekuatan fisik dan mental tubuh kita melawan kecemasan.