kievskiy.org

Keajaiban Ruki: Sungai Tergelap yang Terungkap oleh Ilmuwan

Ilustrasi sungai terpendek di dunia. Sungai Tambosari di Indonesia Salah Satu Sungai Terpendek di Dunia, Berikut 7 Sungai Terpendek di Dunia
Ilustrasi sungai terpendek di dunia. Sungai Tambosari di Indonesia Salah Satu Sungai Terpendek di Dunia, Berikut 7 Sungai Terpendek di Dunia /Pixabay/Sonyuser

PIKIRAN RAKYAT - Ruki, anak sungai dari Sungai Kongo, baru-baru ini dijuluki sungai tergelap di dunia, dengan airnya begitu gelap sehingga Anda bahkan tidak dapat melihat wajah Anda di depan Anda.

Dalam yang dianggap sebagai studi ilmiah pertama kali tentang sungai Afrika tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa warna air yang gelap disebabkan oleh tingginya kadar bahan organik terlarut dari hutan hujan sekitarnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa warna tersebut disebabkan oleh senyawa karbon kaya yang terlarut dari bahan tumbuhan yang membusuk dan terbawa oleh air hujan dan banjir ke Sungai Ruki.

Dr. Travis Drake, penulis utama studi yang baru saja diterbitkan, mengatakan bahwa Ruki adalah "secara esensial teh hutan" di mana bahan tumbuhan kaya karbon direbus. Warna air yang dihasilkan membuat Ruki lebih gelap daripada Rio Negro.

Baca Juga: Benarkah Pasta Gigi Charcoal Ampuh Bikin Gigi Putih? Simak Penjelasannya

"Fragmen organik yang terlarut dari vegetasi ini menyerap cahaya, jadi semakin tinggi konsentrasinya, semakin gelap airnya," kata Dr. Drake. "Ini seperti merebus teh yang sangat terkonsentrasi dengan menggunakan banyak kantong teh."

Dengan menggunakan sistem pengukuran, tim ilmuwan dari ETH Zurich, di Swiss, menemukan bahwa Ruki 1,5 kali lebih gelap daripada Rio Negro di Amazon, sungai air hitam terbesar di dunia. Dan meskipun Ruki hanya menyumbang seperduapuluh dari Dasar Kongo, sungai ini memberikan seperlima dari semua karbon terlarut di Kongo.

"Ruki adalah salah satu sistem sungai yang paling kaya senyawa organik terlarut di dunia," kata Matti Barthel, salah satu penulis studi ini. Airnya mengandung senyawa karbon organik empat kali lipat dari Kongo dan 1,5 kali lipat dari Rio Negro di Amazon.

"Kami terkesan dengan warna sungainya," kata peneliti ETH Zurich, Travis Drake, menambahkan bahwa sungai tersebut begitu gelap sehingga Anda benar-benar tidak dapat melihat tangan Anda di depan wajah Anda.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat