kievskiy.org

Rekomendasi Kedai Hits Baru di Bandung, Cocok untuk Sarapan Pagi

Ilustrasi makanan untuk sarapan.
Ilustrasi makanan untuk sarapan. /Pikiran Rakyat/Kholid

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa pekan terakhir, kemunculan tempat bersantap baru yang dikhususkan bagi masyarakat yang ingin makan di luar saat pagi hari, seakan menjadi tren tersendiri di dunia kuliner. Tak tanggung-tanggung, antrean yang cukup panjang sudah terlihat di tempat-tempat tersebut, bahkan sejak sebelum kedai sarapan dibuka.

Selain sama-sama menyuguhkan menu sarapan yang beragam, tempat-tempat tersebut juga memiliki kesamaan lain. Semuanya buka rata-rata sejak pukul 6.00 atau 6.30 WIB, dan tutup antara pukul 11.00 atau maksimal pukul 13.00 WIB.

Ya, alih-alih beroperasi sepanjang hari dan menyajikan menu ala carte seperti kafe atau kedai pada umumnya, mereka mengkhususkan diri pada suguhan “ringan” untuk sarapan. Mengingat konsep sarapan tersebut, jam buka pun dibatasi hingga maksimal tengah hari. Padahal jika ingin, mereka bisa saja buka sepanjang hari.

Pada tempat-tempat tersebut, konsep pelayanan juga dibuat terbuka dan sesantai mungkin. Meja dan kursi pun, dibuat sefleksibel mungkin. Dengan begitu, meja dan kursi bisa bebas dipindahkan oleh para tamu dengan sangat mudah dan cepat, jika datang dalam jumlah banyak.

Beberapa rekomendasinya seperti Kopi Moyan di Jalan Anggrek, Kopi Saring Sinar Pagi di Jalan Lombok, Djaya Mandiri Sejahtera di Jalan Nanas, Gerobak Pisgordu di Jalan Kebon Bibit, dan Roemah Helena di Jalan Aceh.

Nah, apakah Anda sudah sempat menjajalnya? Kita datangi beberapa di antaranya bersama-sama, yuk!

Kopi Saring Sinar Pagi, Kudapan dan Sarapan Ala Pontianak

Per 3 November 2023, ada pemandangan berbeda di salah satu titik di Jalan Lombok, Kota Bandung. Sejak sekitar pukul 6.00 WIB, antrean kendaraan roda dua dan empat mulai terlihat memadati halaman parkir Bakso Sultan yang sedianya baru mulai beroperasi di siang hari.

Di bagian pinggir, terdapat tenda sarapan berwarna merah yang bertuliskan “Kopi Saring Sinar Pagi”. Di bawah tenda tersebut, aktivitas memasak menu sarapan dan kudapan untuk para pengunjung dipusatkan. Sejak buka hingga hampir tutup di pukul 11.30 WIB, para penunjung antre hingga ke luar tenda, atau bahkan mengular hingga ke luar halaman parkir. Mereka seakan tak berkeberatan untuk antre 30 menit hingga satu jam, atau bahkan lebih.

Dalam sehari, rata-rata tamu yang datang antara 400 hingga 500 orang. Jumlah ini akan berlipat ganda ketika akhir pekan, dimana banyak tamu dari luar kota berdatangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat